Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan pesimistis dapat merealisasikan surplus beras sebanyam 2,5 juta ton pada tahun ini karena berbagai faktor mulai dari kondisi iklim hingga ancaman hama.
tetapi untuk tahun 2018 akan sulit mencapai target yang di canangkan. "
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Erwin Noor Wibowo mengatakan kondisi alam tahun ini tidak mendukung, seperti curah hujan yang tinggi mengakibatkan lahan terendam di beberapa wilayah.
"Sepertinya target 2,5 juta ton [surplus] untuk tahun ini tidak bisa tercapai. Bahkan di bulan Desember 2017 seluas 20 hektare lahan sawah padi terserang hama," katanya, Selasa (6/2/2018).
Erwin menambahkan pada Desember 2017, seluas 20 ha sawah satu kecamatan di Kabupaten OKU Timur terkena hama werang coklat dan semua padi mati, sehingga harus tanam ulang.
Dia menjelaskan adanya hama dan iklim juga sangat berpengaruh dengan hasil panen. Hal ini karena wilayah pertanian sumsel didominasi oleh rawa dan daerah pasang surut.
Meskipun menghadapi iklim yang ekstrem dan serangan hama, Erwin mengatakan jika pihaknya tetap optimistis dan berusaha agar surplus beras ini tidak jauh dari angka 2,3 juta ton beras.
"Kita tetap berusaha agar tidak jauh dari angka 2,3 juta ton, tapi kalau untuk melewati itu saya pesimis itu bisa terjadi," katanya.