Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun, Pertamina Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM Sumbagut

Jelang hari raya Natal dan tahun baru, PT Pertamina (Persero) siap mengantisipasi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak jenis gasoline di wilayah Sumatra Bagian Utara, yang diprediksi naik sekitar 4,56%, dengan menambah pasokan dan menyiapkan SPBU kantong di sejumlah lokasi.
Fasilitas Rail Tank Wagon Pertamina di Terminal BBM Pematang Siantar, Sumatra Utara./JIBI
Fasilitas Rail Tank Wagon Pertamina di Terminal BBM Pematang Siantar, Sumatra Utara./JIBI

Bisnis.com, MEDAN - Jelang hari raya Natal dan tahun baru, PT Pertamina (Persero) siap mengantisipasi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak jenis gasoline di wilayah Sumatra Bagian Utara, yang diprediksi naik sekitar 4,56%, dengan menambah pasokan dan menyiapkan SPBU kantong di sejumlah lokasi.

Pertamina Marketing Operation (MOR) I yang membawahi area kerja di lima provinsi di Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) memperkirakan konsentrasi peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline akan terjadi di tiga daerah yaitu Sumatra Utara (19%), Aceh (6,8%), Sumatra Barat (14,8%). Adapun di Riau dan Kepulauan Riau konsumsi BBM jenis gasoline diproyeksikan mengalami penurunan sekitar 78,8%.

“Selama libur panjang, kami perkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi BBM yang cukup signifikan. Kami siap antisipasi. Stok BBM relatif aman, bisa meng-cover kebutuhan selama 17 hari. Kendati kondisi cuaca di wilayah pantai Barat Sumatra kondisi gelombang relatif tinggi. Kami juga membentuk tim satgas untuk memonitor fluktuasi konsumsi dan ketersediaan BBM,” ujar Erry didampingi jajaran manajemen Pertamina MOR I dalam jumpa pers Kesiapan Pertamina Hadapi Natal dan Tahun Baru, di JW Marriott Hotel Medan, Rabu (20/12).

General Manager Pertamina MOR I, Erry Widiastono mengatakan konsumsi tertinggi BBM jenis gasoline di Sumbagut diperkirakan terjadi pada 23 Desember (H-2) Hari Raya Natal, dengan volume mencapai 15.650 kiloliter, naik 17,7% dari hari biasanya. Lonjakan juga terjadi pada arus balik 3 Januari 2018 dan konsumsi diprediksi 16.340 kiloliter atau naik 23%.

"Untuk konsumsi solar akan terjadi penurunan karena adanya pembatasan angkutan untuk barang dan industri juga libur. Solar akan terjadi penurunan, rata-rata 4,5% selama Naru (natal dan tahun baru),” ujar Erry.

Khusus di Sumatra Utara (Sumut), menurut Erry, peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline diprediksi sekitar 19 % menjadi 6.223 kiloliter dari penyaluran rata-rata normal sebesar 5.222 kiloliter. Pertamina mengantisipasi lonjakan tersebut dengan menyiapkan 5 terminal BBM untuk mensuplai kebutuhan masyarakat Sumut. Kelima terminal BBM ini terdiri dari TBBM Medan Group, TBBM Pematang Siantar, TBBM Kisaran, TBBM Sibolga dan TBBM Gunung Sitoli melalui 326 SPBU yang tersebar di seluruh wilayah Sumut.

Guna menjaga pasokan bahan bakar, lanjut Erry, Pertamina MOR I telah mempersiapkan SPBU Kantong di 7 lokasi yang menjadi pusat konsumsi BBM tertinggi di wilayah MOR l. Di antaranya yakni Kota Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Utara, Kota Humbang Hasudutan dan 2 SPBU Kantong Kabupaten Karo.

"Penyediaan kantong SPBU berupa mobil tangki dengan muatan BBM agar pelayanan dan distribusi dapat lebih cepat mengantisipasi jalur yang padat di jalan. Ada 600 mobil tangki di MOR I. Misalnya di Sumut SPBU kantong disiapkan di Berastagi dan Parapat. Untuk jalur lintas tempat wisata di Bukit Tinggi juga disiapkan," ujarnya.

Pertamina juga menyiagakan satu Kiosk Pertamax di Jalan Tol Kualanamu Tebing Tinggi. Kiosk Pertamax ini akan menyediakan bahan bakar dalam kemasan yang aman, sehingga praktis untuk dibawa.

//Konsumsi LPG//

Lebih lanjut, Pertamina MOR I juga mengantisipasi peningkatan kebutuhan LPG baik LPG 3 Kg (PSO) dan non PSO. Khusus LPG 3 Kg, Pertamina memprediksi akan terjadi peningkatan konsumsi sekitar 4,9%. Untuk itu, Pertamina menambah pasokan sebanyak 5% yaitu dari penyaluran harian sebanyak 741.000 tabung menjadi 775.000 tabung.

Ketahanan pasokan LPG wilayah Sumut ditunjang oleh Depot LPG Pangkalan Susu dan Depot LPG Tandem melalui 217 agen dan 7.793 pangkalan LPG 3 Kg.

"Untuk stok LPG kami pastikan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan menambah suplai di beberapa wilayah yang dianggap konsumsinya meningkat dan jika diperlukan kami akan melakukan operasi pasar," papar Erry.

Sementara itu, terkait kebutuhan avtur, Pertamina MOR l memprediksi terjadi peningkatan kebutuhan bahan bakar avtur di bandar udara di Kualanamu Medan, Silangit, Minangkabau, Pekanbaru dan Aceh serta Hang Nadiem Batam.

“Khusus Aceh, peningkatan konsumsi avtur 50% karena ada flight umroh. Kalau di Silangit peningkatan konsumsi sekitar 14% karena penambahan flight dipacu aktivitas wisata di kawasan Danau Toba.”

Penyaluran harian normal avtur di Bandara lntemasional Kualanamu sebesar 430 kiloliter per hari diperkirakan akan melonjak hingga 17% pada H-5 dan H+5 menjadi 505 kiloliter perhari. Ketahanan stok avtur di Bandara Internasional Kualanamu ditunjang oleh Depot Pengisian Pesawat Udara Bandara internasional Kualanamu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper