Bisnis.com, MEDAN – PT PLN (Persero) Wilayah Sumatra Utara akan membuka jaringan listrik ke 54 desa di wilayah kerjanya sebagai sasaran dari Program Listrik Desa sampai dengan akhir tahun ini dengan anggaran senilai Rp59,8 miliar.
Hal itu diungkapkan General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Feby Joko Priharto seusai peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72 tahun sekaligus Peluncuran Program Listrik Desa (Lisdes) 2017 di Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (27/10/2017).
“Listrik Desa tadi oleh Gubernur sudah dilaunching, jumlahnya 54 desa yang tersebar di beberapa kabupaten,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Lisdes merupakan program Pemerintah dan upaya PLN untuk ikut membangun Sumatra Utara dari desa mengingat hingga saat ini masih banyak desa di provinsi ini belum tersentuh listrik.
Sebelum 2016, program ini dilaksanakan dengan anggaran yang bersumber langsung dari APBN, tetapi setelah itu didanai dengan skema penyertaan modal dari Pemerintah kepada PLN.
Pemerintah memberikan anggaran kepada PLN dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kemudian PLN melaksanakannya sebagai penugasan.
Dalam program yang akan dilaksanakan kali ini, dengan anggaran senilai Rp59,8 miliar PLN Sumut menargetkan dapat mengaliri listrik ke 54 desa.
Anggaran itu utamanya digunakan untuk membiayai pembukaan jaringan tegangan rendah dan menengah, lalu pemasangan trafo sampai ke meteran pelanggan.
Adapun total anggaran yang dialokasikan kepada PLN Sumut untuk melaksanakan Program Lisdes senilai Rp294 miliar sampai dengan 2018, yang digunakan secara bertahap untuk melistriki 322 desa.
Dalam Roadmap Lisdes Wilayah Sumatera Utara tercantum bahwa dari total 6.110 desa yang ada di Sumut, 5.594 di antaranya sudah berlistrik dan 516 lainnya, belum.
Pada 2017, PLN menargetkan melistriki 194 desa dan pada 2018 program ini akan menyentuh 322 desa berikutnya.
PLN memetakan bahwa 54 desa yang akan dilistriki dalam waktu dekat terdiri dari 3.307 kepala keluarga dan paling banyak terdapat di Kabupaten Padang Lawas Utara dengan 10 desa.
Diikuti oleh Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Utara yang sama-sama memiliki 5 desa, dari total 19 kabupaten sasaran.
“Program ini akan terus berlanjut sampai seluruh desa berlistrik 100%,” ujar Feby Joko.