Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Bidik Area Labuh Jangkar Pulau Nipah, Incar Konsesi Selama 30 Tahun

Pelindo mengincar konsesi pengelolaan area labuh jangkar di Pulau Nipah, yang jaraknya hanya 3,15 kilometer dari Singapura.
Ilustrasi pelabuhan./ Dok. Pelindo Multi Terminal
Ilustrasi pelabuhan./ Dok. Pelindo Multi Terminal

Bisnis.com, BATAM - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero mulai mengarahkan matanya ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). BUMN satu ini mengincar konsesi pengelolaan area labuh jangkar di Pulau Nipah, yang jaraknya hanya 3,15 kilometer dari Singapura.

General Manager Pelindo Regional I Batam Digdo Widiono mengatakan pihaknya tengah menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Menurut review dari BPKP, estimasi waktu konsesi ini sekitar 30 tahun.

"Ini (persetujuan) tengah berproses terkait konsesi dari Kementerian Perhubungan, dan dalam waktu dekat ini bisa segera terealisasi," katanya, Senin (4/8/2025).

Digdo menjelaskan pihaknya ingin kembali menghidupkan kembali kegiatan maritim di salah satu dari selat paling sibuk dan strategis di dunia. Dengan lokasi geografis yang mendukung, ia optimis pengelolaan area labuh jangkar bisa berjalan dengan optimal.

"Selat Malaka merupakan salah satu dari lima selat tersibuk di dunia. Kapal yang melaluinya sangat banyak, sehingga kami memanfaatkan lokasi Pulau Nipah untuk mendapat bagian," paparnya.

Sambil menunggu permintaan konsesi disetujui, Pelindo telah menyusun sejumlah agenda kegiatan yang diperlukan untuk mengelola area labuh jangkar di Pulau Nipah. Targetnya yakni mengincar sebagian kecil dari pangsa pasar negeri jiran, yang selama ini selalu mendominasi aktivitas maritim di Selat Malaka.

"Kami akan menyediakan jasa pandu tunda kapal, layanan marine, layanan Ship to Ship (STS), parkir kapal jangka panjang, hingga tempat tunggu kapal," ujarnya.

Mengenai jumlah investasi, Digdo belum mau mengungkapkannya secara gamblang. "Kalau dari sisi investasi, kami masih menunggu persetujuan konsesi dulu. Kalau sudah dapat, maka akan segera mengerahkan SDM dan pembangunan sarana serta prasarana," pungkasnya.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro