Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Bantuan Beras di Palembang Sudah 98%

Penyaluran beras di Palembang oleh Bulog Sumsel Babel capai 98%, target selesai minggu ini. Bantuan 20 kg per penerima untuk stabilkan harga beras.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PALEMBANG —  Badan Urusan Logistik Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Bulog Sumsel Babel) melaporkan realisasi penyaluran beras untuk program bantuan pangan di wilayah Kota Palembang telah mencapai 98%. 

Plt Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel Rasiwan mengatakan jumlah penerima bantuan di Kota Palembang sebanyak 68.876. 

Dengan angka itu cadangan beras pemerintah (CBP) yang digelontorkan sebanyak 1.377 ribu ton. 

“Alhamdulillah untuk di Kota Palembang sudah 98% penyaluran, dan saat ini kita melakukan di Kelurahan Keramasan. Mudah-mudahan akan selesaikan minggu ini,” ujarnya, Minggu (3/7/2025). 

Dia menuturkan, bantuan beras yang diberikan sebanyak 20 kilogram untuk satu penerima ditunjukkan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran. 

Selain itu, bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan di tengah harga beras yang cenderung tinggi.

“Jadi beras yang sudah disalurkan ini harus dikonsumsi tidak boleh dijual,” katanya. 

Sementara itu, imbuh Rasiwan, untuk seluruh wilayah Sumsel dan Babel penyaluran bantuan pangan telah mencapai 95,26% dari total alokasi sebanyak 11 ribu ton beras. 

Dia mengatakan untuk Sumsel, jumlah penerima bantuan terdiri dari 505.094 atau setara dengan 10 ribu ton beras. 

“Sejalan dengan hukum pasar, kalau pasokan banyak mudah-mudahan harga (beras) ikut turun setelah penyaluran bantuan selesai,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Kartika Sandra Desi mengatakan penyaluran bantuan beras yang diamanatkan pemerintah pusat ditunjukkan untuk meringankan beban masyarakat. 

Oleh karena itu diharapkan program itu dapat dilaksanakan secara berkelanjutan ke depan

“Jadi dari petani senang harga gabah mahal, dan masyarakat senang dengan adanya bantuan,” jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro