Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina EP Dukung Konservasi Tuntong Laut

PT Pertamina EP, melalui unit usahanya Pertamina EP Asset I Field Rantau, meresmikan Rumah Informasi Tuntong Laut (Batagur borneoensis) di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Nanggroe Aceh Narussalam, sebagai wujud komitmen untuk mendukung pelestarian dan perlindungan spesies Tuntong yang hampir punah tersebut.

Bisnis.com, KUALA SIMPANG--PT Pertamina EP, melalui unit usahanya Pertamina EP Asset I Field Rantau, meresmikan Rumah Informasi Tuntong Laut (Batagur borneoensis) di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Nanggroe Aceh Narussalam, sebagai wujud komitmen untuk mendukung pelestarian dan perlindungan spesies Tuntong yang hampir punah tersebut.

“Rumah Informasi Tuntong ditujukan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan konservasi tuntong, dan juga sebagai wadah untuk meneliti lebih jauh tentang spesies yang hampir punah ini,” ujar Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP saat peresmian Rumah Informasi Tuntong di Pusung Kapal, Aceh Tamiang , Rabu (25/10).

Hadir dalam peresmian Rumah Informasi Tuntong antara lain Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sapto Aji Prabowo, Dandim Aceh Tamiang Letkol Inf Amril Haris Isya Siregar, dan Kepala Dinas Pangan, Perikanan dan Kelautan Aceh Tamiang Fuadi, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tamiang Syamsul Rizal.

Pembangunan Rumah Informasi Tuntong Laut berukuran 143,6 m2 di Desa Pusung Kapal, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, NAD itu mendapatkan bantuan dana dari Pertamina EP.

Di dalam rumah informasi ini terdapat poster edukasi, video edukasi dan penjelasan wawasan terkait pelestarian tuntong laut oleh Kelompok Sadar Wisata Pusung Kapal dan Yayasan Satucita Lestari Indonesia yang sejak 2013 bekerja sama dengan Pertamina EP Field Rantau. Pada 2017, Pertamina EP bersama Kelompok Sadar Wisata Pusung Kapal dan Yayasan Satucita melepasliarkan sebanyak 1.204 anak tuntong.

Menurut Nanang, spesies tuntong saat ini mengalami penurunan populasi dan hampir punah akibat kerusakan ekosistem mangrove yang menjadi habitatnya. Dengan demikian, perlu upaya pencegahan, penanggulangan, dan pembatasan kerusakan yang disebabkan oleh manusia, alam, spesies invasif, hama dan penyakit.

“Upaya pelestarian spesies tuntong laut yang memiliki status sangat terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) beserta ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat,” kata Nanang.

Untuk melestarikan spesies Tuntong Laut, menurut Nanang, perlu dilakukan upaya pelestarian secara komprehensif, baik in-situ maupun ex-situ. Langkah yang bisa dilakukan antara lain pemantauan/monitoring dan peningkatan populasi, pengembangan dan peningkatan dan kapasitas sumber daya manusia.

Upaya lainnya adalah perbaikan habitat, pemberdayaan masyarakat di sekitar habitat, pembangunan, perbaikan, dan pengembangan fasilitas pendukung yang bersifat sementara atau permanen.

“Ini menjadi komitmen kami Pertamina EP yang sudah kami rencanakan dalam program kerja aspek pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati,” katanya.

Pada kesempatan itu, Nanang juga mengapresiasi seluruh komitmen yang diberikan oleh masing-masing pihak, antara lain komitmen dari Yayasan Satucita Lestari Indonesia sebagai LSM satu-satunya yang bergerak di bidang pelestarian konservasi dan ekosistem tuntong laut di Aceh Tamiang.

Yayasan ini menurut Nanang, secara perlahan bisa mengubah kebiasaan masyarakat lokal yang pada awalnya memburu telur dan daging tuntong menjadi pejuang-pejuang yang menjaga kelestariannya.

Selain itu komitmen lainnya juga diwujudkan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dengan terbitnya Qanun No 3/2016 tentang Perlindungan Spesies Tuntong Laut yang sangat didukung Pertamina EP agar ke depannya dapat menjadi landasan daerah-daerah lainnya untuk menetapkan peraturan-peraturan sejenis.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada BKSDA Aceh yang dari awal sudah sangat mendukung niat kami semua untuk bersama-sama melestarikan Tuntong Laut di bumi Serambi Mekah ini,” katanya.

Sementara itu, Sapto Aji Prabowo, Kepala BKSDA Aceh, berharap kerja sama tersebut terus berlanjut demi pengembangan sistem konservasi dan pemberdayaan, apalagi ke depan kawasan Seruway bisa menjadi ekowisata, baik tuntong laut dan mangrove.

“Ini adalah konservasi era baru yang fokus tidak hanya pada perlindungan spesies, tapi menjadikan masyarakat sebagai subjek dan melibatkan kolaborasi semua unsur masyarakat. Ke depan jadi solusi untuk menambah pendapatan masyarakat sekaligus untuk melakukan perlindungan,” ujar Sapto.

M Ilham Malik, Camat Seruway, Aceh Tamiang, menambahkan pemerintah daerah memberikan dukungan penuh kepada Pertamina EP dan semua pihak yang tetah membantu pelestarian dan perlindungan tunton laut di Kecamatan Seruway.

Adanya Rumah Informasi Tuntong Laut akan mendorong warga dari daerah lain melihat dan belajar soal konservasi tuntong laut di daerah tersebut.

Dia berharap, kehadiran Rumah Informasi Tuntong dan rencana pengembangan konservasi tuntong di Seruway memberi dampak ekonomis bagi masyarakat sekitar. Apalagi Pusong Kapal akan menjadi kampong wisata.

“Jaga kebersihan dan kerapihan agar orang-orang yang berwisata ke mari senang. Mulai dari yang dia lihat dan dia rasakan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper