Bisnis.com, PEKANBARU – Bank Indonesia Provinsi Riau mengkhawatirkan dampak buruk dari aksi massa berskala besar oleh buruh dan pekerja RAPP awal pekan ini.
Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Riau Irwan Mulawarman mengatakan aksi massa skala besar bakal berdampak buruk bagi perekonomian daerah bila terjadi berkelanjutan.
"Sebaiknya semua pihak mencari jalan keluar terbaik dari masalah ini, agar tidak ada lagi aksi demo di kemudian hari," katanya Selasa (24/10/2017). Irwan menjelaskan iklim perekonomian suatu daerah juga bergantung pada kondusifitas daerah tersebut.
Bila aksi massa yakni buruh atau pekerja dapat terjadi secara berkelanjutan, dampaknya bisa mengganggu aktivitas bisnis serta kegiatan masyarakat.
Selain itu para pemodal yang berencana untuk membuka bisnisnya di suatu daerah, juga bakal berpikir ulang bila masalah aksi massa ini tidak terselesaikan. "Ini harus jadi perhatian semua pihak mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat," katanya.
Wali Kota Pekanbaru juga menilai dampak dari masalah RAPP yang merumahkan pekerjanya, bakal berimbas ke daerah itu.
"Karena dampaknya dirasakan banyak orang, misal pekerjanya 20.000 orang yang dirumahkan, punya anggota keluarga 4 orang bisa 80.000 - 100.000 orang terdampak masalah ini, angkanya besar dan tentu berpengaruh sampai Pekanbaru," katanya.
Pihaknya menilai pemerintah pusat harus menjadikan masalah ini sebagai prioritas untuk segera diselesaikan, sehingga ketenangan pekerja bisa kembali seperti semula.
Sebelumnya Ketua Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno mengatakan aksi massa buruh dan pekerja RAPP dilakukan karena melihat situasi pekerjaan yang tidak pasti. "Aksi yang dilakukan pekerja RAPP sepanjang tertib dan sesuai aturan, kami nilai tidak berdampak negatif, karena memang menyampaikan aspirasinya ke pemerintah," katanya.
Adapun Senin (23/10) lalu sekitar 10.000 buruh dan pekerja RAPP melakukan aksi damai di Pekanbaru, mengadukan nasibnya setelah dirumahkan, menyusul pembatalan rencana kerja usaha korporasi itu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.