Bisnis.com, JAKARTA – Kemeneterian Perhubungan memastikan Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumater Utara mulai beroperasi pada 28 Oktober 2017.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pada tanggal 28 Oktober 2017, Bandara Silangit akan menjadi bandara internasional dari yang awalnya adalah bandara perintis.
Budi menyatakan, hanya dalam kurun waktu satu tahun Silangit menjadi bandara domestik yang sangat produktif dengan load 90%. “Tanggal 28 nanti pada bagus juga karena akan tingkatkan menjadi intenasional,” ungkap Budi Karya di GMF AeroAsia, Senin (9/10/2017).
Di sisi lain, Budi mengingatkan bahwa Kemenhub harus tetap selektif memilih bandara-bandara perintis ini. Kemenhub perlu melihat bandara mana yang layak dipriotritaskan menjadi bandara dengan kualifikasi lebih baik, dan lebih tinggi dengan tujuan kualitasnya terjaga baik.
Budi menyebut saat ini ada banyak daerah yang mengharapkan angkutan perintis mendapatkan peningkatan. Misalnya saja di Bandara Sumenep, Madura, sudah memulai penerbangan pertama dengan menggunakan ATR.
Budi Karya menyebut Presiden Joko Widodo juga meminta runway Bandara Sumenep diperpanjang menjadi 2.220 meter agar pesawat jenis Boeing 737-300 biasa dari Surabaya bisa mendarat di sana.
“Nah ini adalah indikasi bahwasanya kota-kota dan di kabupaten itu sangat membutuhkan aksesibiltias karena memang koordinasi untuk daerah dan wisatawan,” ujarnya.
Misalnya saja, jumlah wisatawan di Madura cukup banyak mengingat objek wisata di Madura juga diminati para wisatawan tersebut. Namun selama ini para wisatawan harus menempuh jalan darat 5 jam yang justru membuat wisatawan mengurungkan niat untuk berwisata.
Budi Karya menjelaskan untuk mempercepat pembangunan dan optimalisasi angkutan perintis, Kemenhub akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah setempat dalam rangka melakukan promosi.
Setelah itu, Kemenhub dengan mekanisme insentif akan melakukan penerbangan secara regular di bandara-bandara perintis.