Bisnis.com, MEDAN - Wakil Gubernur Sumatra Utara Nuhrajizah Marpaung mengakui upaya penurunan angka kemiskinan di daerahnya belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Menurut Nurhajizah, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin di provinsinya masih sebanyak 1.453.870 orang atau 10,22% dari populasi.
Bila dibandingkan dengan data pada September 2016 yang sebanyak 1.452.550 orang, maka jumlah penduduk miskin hanya mengalami penurunan sebanyak 1.320 orang atau 0,005%.
Mereka yang tersebar di wilayah perkotaan sebanyak 710.700 orang dan di daerah pedesaan sebanyak 743.170 penduduk.
"Kondisi ini memperlihatkan bahwa jumlah dan persentase penduduk miskin Sumut masih belum ada perubahan yang signifikan," ujarnya, Rabu (16/8/2017).
Karena itu, lanjutnya, menjadi tugas penting bagi para pemangku kepentingan untuk dapat melakukan terobosan baru, berupa program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kata dia, penanganan masalah kemiskinan merupakan masalah kompleks dan tidak dapat dilakukan oleh satu sektor atau daerah tertentu saja.
Namun juga harus melibatkan multisektor dari semua tingkatkan, baik pusat maupun daerah serta semua lapisan masyarakat.
Dia meyakini, kunci utama dari upaya penanggulangan kemiskinan di daerah adalah terbangunnya jaringan komunikasi, koordinasi dan kerja sama dari lima pilar, yakni Pemda, masyarakat, kelompok peduli, dunia usaha dan perguruan tinggi.