Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Forum PEM Medan, BSDE Pastikan akan Bangun Kawasan Mirip Silicon Valley di AS

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menjadi satu dari empat emiten yang tampil pada forum Public Expose Marathon yang perdana, di Aula Universitas Pelita Harapan, Medan, Selasa (1/8/2017).
Forum Public Expose Marathon saat emiten PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) tampil./JIBI - Yoseph Pencawan
Forum Public Expose Marathon saat emiten PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) tampil./JIBI - Yoseph Pencawan

Bisnis.com, MEDAN - PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menjadi satu dari empat emiten yang tampil pada forum Public Expose Marathon yang perdana, di Aula Universitas Pelita Harapan, Medan, Selasa (1/8/2017).

Korporasi berkode emiten BSDE ini mengirim langsung direkturnya, Hermawan Wijaya, untuk memberikan paparan portofolio perusahaan dan menghadapi berbagai pertanyaan audiens di forum.

Satu dari tiga peserta forum yang bertanya saat emiten ini tampil, menyinggung soal adanya kabar yang menyebutkan perusahaan yang biasa disingkat BSD itu akan membangun sebuah kawasan digital menyerupai Silicon Valley di Amerika Serikat.

Silicon Valley (Lembah Silikon) merupakan julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area di California, Amerika Serikat. Julukan ini diberikan karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk. Herman Wijaya pun menjawabnya. Dia memastikan kebenaran informasi tersebut dan mengungkapkan bahwa rencana itu merupakan proyek jangka panjang korporasi dan saat ini pengerjaannya sudah dimulai.

"Area yang akan kami kembangkan untuk "Silicon Valley" ini sekitar 29 hektare dan lokasinya dekat dengan Green Office Park kami."

Kawasan ini nantinya bahkan lebih luas dari Green Office Park BSD yang hanya memakan lahan 25 hektare.

Rencana pembangunan kawasan ini berangkat dari perkembangan industri start-up di Tanah Air dan secara global.

Dia mengaku pihaknya sudah berdiskusi dengan Apple yang berminat untuk membuat riset dan pengembangan di Indonesia.

Hal itu dilakukan karena menjadi persyaratan dari Pemerintah kepada Apple untuk mengoperasikan kantor di Indonesia dan memiliki konten dalam negeri.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper