Bisnis.com, MEDAN - Sebanyak empat emiten pasar modal tampil memberikan paparan portofolio dan kinerja korporasi di hadapan forum Public Expose Marathon yang perdana, di Aula Universitas Pelita Harapan, Medan, Selasa (1/8/2017) dan salah satunya adalah PT Lautan Luas Tbk.
Para pembicara yang tampil mewakili emiten bukan saja memaparkan portofolio dan kinerja korporasi tetapi juga menjawab berbagai pertanyaan forum yang terdiri dari para investor, akademisi dan praktisi ekonomi.
Mulai dari laporan keuangan, harga saham sampai kepada penunaian terhadap kewajiban CSR. Pihak penyelenggara memberikan sesi khusus bagi peserta forum untuk melayangkan pertanyaan kepada masing-masing emiten yang tampil bergiliran.
Direktur Operasional PT Lautan Luas Tbk. Herman Santoso, saat mengisi gilirannya, tampak sempat terkejut meski pada akhirnya tersenyum.
Hal itu terjadi ketika salah seorang peserta forum menyebut emitennya sebagai "saham gorengan" karena sering mengalami naik turun harga secara tajam.
"Kalau disebut saham gorengan, kebalikannya, kami ini justru kurang digoreng malahan. Kami tidak melakukan gorengan-gorengan karena kalau gorengan, frekuensi perdagangan atau volumenya tinggi, kami cenderung kurang tinggi," katanya menanggapi hal itu.
Namun dia mengakui bahwa stabilitas tersebut memang menjadi faktor kekurangan dari saham Lautan Luas karena mengartikan bahwa frekuensi perdagangan LTLS belum begitu besar.
Kendati demikian, jika ada investor yang menilainya demikian, dia meyakini hal itu karena faktor stock split yang mengakibatkan terjadinya dua harga. "Seharusnya kalau sekarang harganya di 900-an kalau sebelum stock split."
Oleh karena itu, lanjutnya, salah satu tujuan Lautan Luas mengikuti Public Expose adalah untuk memperkenalkan korporasinya kepada publik di Medan agar dapat memiliki lebih banyak investor sehingga meningkatkan volume transaksi.