Bisnis.com, MEDAN - Indonesia akan kembali mendaftarkan Geopark Kaldera Toba sebagai warisan dunia yang diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB, pada Oktober 2017.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Utara, Hidayati, mengatakan pemenuhan lima rekomendasi UNESCO membutuhkan percepatan tindaklanjut dari empat kabupatan sekawasan Danau Toba.
"Pada Oktober mendatang, Danau Toba akan kembali didaftarkan lagi menjadi anggota UNESCO," ujarnya, Jumat (14/7/2017).
Sebelumnya, Geopark kaldera Toba sudah pernah diajukan, tetapi belum memenuhi syarat sebagaimana direkomendasikan UNESCO.
Secara garis besar, rekomendasi tersebut a.l. aktivitas edukasi (pendidikan) terpadu pada masing-masing area yang akan dijadikan andalan sebagai tempat pelaksanaan rekomendasi tersebut.
Selanjutnya panel edukasi yang menguatkan agar segala kegiatan saling berkaitan dan mendukung serta bagaimana melaksanakan strategi, membuat inovasi promosi dan setelah, itu dilakukan aktivitas Geopark.
Aktivitas Geopark yang dimaksud adalah pembenahan sarana dan prasarana di lokasi yang telah ditunjuk dengan skala prioritas berdasarkan berbagai pertimbangan.
Dia optimistis rekomendasi itu akan mampu direalisasikan dengan dukungan berbagai pihak, terutama Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Pada perkembangan terakhir, Wagub Sumut Nurhajizah Marpaung telah menggelar rapat bersama dengan para kepala daerah dari empat kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba guna menindaklanjuti rekomendasi.
Dalam rapat, Nurhajizah mengajak seluruh daerah sekawasan Danau Toba membenahi geosite-geosite yang ada di daerah masing-masing.
Selain pembenahan fisik geosite, Wagub juga meminta pembenahan SDM, yakni mengenai pemahaman masyarakat tentang Geopark Kaldera Toba.