Bisnis.com, MEDAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara mengedukasi para penyandang tuna netra bagaimana cara membedakan uang asli dengan uang palsu.
Edukasi itu diberikan dalam kegiatan Sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah dan Penyerahan Sembako Kepada Penyandang Tuna Netra di gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, belum lama ini.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun Bank Indonesia ke-64 dengan slogan Di setiap Makna Indonesia," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Arief Budi Santoso di sela-sela acara.
Menurutnya, edukasi ini dilakukan karena bank sentral menyadari pentingnya pengetahuan kebanksentralan pada masyarakat, terutama pada kaum tuna netra terkait fitur-fitur yang terdapat pada uang rupiah.
Acara ini juga diharapkannya dapat memberikan pemerataan pengetahuan kepada masyarakat tuna netra terkait Bline Code pada uang rupiah.
Dia katakan bahwa untuk mencegah dan menanggulangi peredaran uang Rupiah palsu di tengah masyarakat, Bank Indonesia mengeluarkan uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dengan memperkuat unsur pengaman.
Terdiri dari Color Shifting, Rainbow Feature, Latent Image, Ultra Violet Feature, Blinde Code/Tactile Effect dan Rectoverso.
Blind Code merupakan kode untuk masyarakat tuna netra berupa efek rabaan (Tactile Effect) yang bertujuan untuk membantu masyarakat tuna netra membedakan antar pecahan uang Rupiah dengan lebih mudah.