Bisnis.com, MEDAN - Pemprov Sumut berencana mengoperasikan pembangkit listrik alternatif untuk melayani warganya di daerah-daerah terpencil.
Wakil Gubernur Sumatra Utara Nurhajizah Marpaung mengungkapkan, saat ini Pemprov sedang menjajaki pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di daerah pelosok.
"Masih banyak daerah terpencil atau pelosok yang belum menikmati listrik. Sementara yang lainnya juga masih mengalami pemadaman hampir setiap hari," ujarnya, Senin (22/5/2017).
Belum lama ini Pemprov menggelar pertemuan dengan dua perusahaan swasta yang dinilai berkemampuan membangun PLTS. Keduanya adalah PT Electrik Vine Industries dan PT Cahaya Samudra Global.
Pertemuan itu membahas rencana pembangunan PLTS di daerah-daerah terpencil Sumut yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. PLTS dipilih antara lain karena proses pembangunan yang relatif lebih cepat, lebih murah dan ramah lingkungan.
Selain itu, PLTS juga tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pembangkit konvensional.
Selain itu, instalasi pembangkit juga dapat dioperasikan dengan waktu yang jauh lebih lama, atau hingga 20 tahun, tanpa harus mengalami penggantian atau perbaikan yang berarti.
Meskipun PLN meyakini bahwa cadangan listrik Sumut sudah mampu mencukupi kebutuhan daerahnya, terlebih dengan kedatangan Vessel Marinir Power Plant (VMPP) berkapasitas 240 MW, namun menurut Wagub, Pemprov menilai bahwa PLTS masih diperlukan untuk daerah terpencil.
"Karena kenyataannya masih banyak masyarakat di daerah terpencil belum menikmati listrik. Contohnya masyarakat yang tinggal dekat dengan PLTA Sigura-gura, masih banyak yang kegelapan."