Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Syariah Pekanbaru Incar Salurkan Kredit 6.000 Unit Rumah Murah

Bank BTN Syariah Pekanbaru menargetkan penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi atau rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 6.000 unit sampai akhir tahun ini.
Calon pembeli melihat-lihat rumah di salah satu perumahan di kawasan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (11/1). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengimbau pemerintah daerah untuk mempermudah pemberian izin kepada pengembang yang ingin membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun ini, pemerintah menargetkan pembangunan 58.090 unit rumah bagi MBR dengan anggaran Rp5,1 triliun/ JIBI/Rachman
Calon pembeli melihat-lihat rumah di salah satu perumahan di kawasan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (11/1). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengimbau pemerintah daerah untuk mempermudah pemberian izin kepada pengembang yang ingin membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun ini, pemerintah menargetkan pembangunan 58.090 unit rumah bagi MBR dengan anggaran Rp5,1 triliun/ JIBI/Rachman

PEKANBARU -- Bank BTN Syariah Pekanbaru menargetkan penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi atau rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 6.000 unit sampai akhir tahun ini.

Kepala Cabang BTN Syariah Pekanbaru Aries Tuti mengatakan target pembiayaan rumah bersubsidi tahun ini dari pihaknya memang lebih kecil dibandingkan Bank BTN sebagai induk usaha bank itu.

"Kami targetkan pembiayaan rumah bersubsidi sebanyak 6.000 unit tahun ini, lebih kecil dibandingkan BTN," katanya kepada Bisnis, Minggu (21/5).

Dia mengatakan target ini mengalami pertumbuhan dua kali lipat dibandingkan realisasi pembiayaan rumah bersubsidi tahun lalu.

Menurut Aries, realisasi tahun lalu yaitu setengah dari jumlah realisasi KPR bersubsidi Bank BTN Pekanbaru.

Data BTN menunjukkan total KPR yang disalurkan bank itu sebanyak 11.000 unit, dengan rincian 6.000 unit rumah bersubsidi dan 5.000 unit rumah komersial.

"Kami optimistis bisa mencapai target realisasi tahun ini karena sudah ada kerja sama antara bank dengan developer serta dukungan dari PLN," katanya.

Dukungan PLN kata Aries menjadi pendorong realisasi pembiayaan perumahan bersubsidi karena dengan adanya listrik, rumah itu bisa dihuni oleh pembeli.

Kondisi itu menjadi sesuai dengan aturan yang diterapkan pemerintah yaitu setiap rumah bersubsidi harus dihuni oleh pembeli, tidak boleh disewakan kepada orang lain.

Sebelumnya masalah listrik ini menjadi penghambat karena pembeli menjadi enggan mengajukan pinjaman, setelah mengetahui rumah bersubsidi yang ada ternyata tidak tersambung aliran listrik.

Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau Kepri Dwi Suryo Abdullah mengatakan PLN memang berkomitmen mendukung jaringan listrik perumahan.

"Kami mendukung pengembangan perumahan khususnya Program Sejuta Rumah pemerintah, asal sesuai perencanaan yang telah diajukan," katanya.

Dia menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi PLN ketika akan menyambung aliran listrik ke rumah dibangun developer di antaranya adalah alamat rumah yang tidak jelas sehingga petugas kesulitan untuk memasang jaringan listrik.

Adapun pembangunan rumah di Riau sepanjang tahun lalu sebanyak total 8.300 unit dari REI.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper