Bisnis.com, MEDAN - Penyebaran penyakit HIV-AIDS di Provinsi Sumatra Utara sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Wakil Gubernur Sumatra Utara Nurhajizah Marpaung pun mengaku merasa prihatin dengan tingginya angka kasus penderita HIV-AIDS di provinsinya.
"Sumut berada diurutan ketujuh dari 10 provinsi dengan data kasus HIV-AIDS terbesar di Indonesia," ujarnya, belum lama ini.
Karena itu, menurut dia, perlu ada perhatian dan upaya khusus oleh para stake holder terkait, termasuk sosialisasi yang gencar kepada masyarakat.
Sosialisasi perlu lebih gencar disampaikan kepada masyarakat ekonomi bawah, sementara masyarakat ekonomi menengah ke atas diyakininya sudah mempunyai kesadaran untuk mendapatkan informasi tentang HIV AIDS.
Selain itu, dia berjanji akan memanggil stake holder terkait untuk mendapatkan solusi ketersediaan anggaran yang menjadi persoalan utama yang dihadapi Komisi Penanggulangan HIV-AIDS.
Menurut Sekretaris KPAI Sumut Rahmatsyah, sampai dengan Januari 2017 terdapat 8.272 kasus HIV-AIDS di daerahnya, dengan perincian HIV 3.411 kasus dan AIDS sebanyak 4861 kasus.
"Sejumlah program telah disiapkan pada tahun ini, tetapi karena anggaran tidak cukup, maka masih tertunda."
Pada tahun ini pihaknya hanya mendapatkan dukungan dana dari Global Foundation dan berharap Pemrov Sumut juga mengalokasikan anggaran seperti tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan a.l. sosialisasi HIV AIDS kepada masyarakat melalui media massage, pelatihan pemberdayaan ODHA dan LSM peduli AIDS serta Workshop Perda AIDS.