Bisnis.com, MEDAN - Bulog Divre Sumut menyatakan bahwa kualitas bawang merah di daerahnya berada dalam kondisi yang tidak baik.
Kepala Bulog Divre Sumut Imran Rasydy Abdullah mengungkapkan, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya belum lama ini di sejumlah daerah ditemukan panen bawang yang tidak sesuai dengan harapan.
"Bukan gagal panen, tapi buahnya tidak seperti yang biasa," kata dia, Rabu (26/4).
Dijelaskan, dari hasil survei di Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, dengan luas lahan 250 hektare, harga di tingkat petani berada di kisaran Rp10 ribu sampai Rp11 ribu.
Kemudian di Kecamatan Sabungan, Kabupaten Dairi, dengan luas lahan 30 hektare, harga di petani Rp18 ribu sampai Rp19 ribu.
Dengan kondisi harga itu, dia menilai bahwa Bulog belum wajib menyerap hasil bawang petani, kecuali jika terjadi gagal panen akibat cuaca dan faktor tidak terduga lainnya.
Terlebih, dalam survei diketahui juga bahwa panen bawang serentak bawang di Kabupaten Karo akan dilakukan pada akhir April, sama seperti di Kabupaten Dairi.
Dan dari survei yang dilakukan, lanjutnya, Bulog Sumut menyimpulkan bahwa kualitas bawang yang saat ini dihasilkan berada di bawah normal sehingga harga menjadi lebih murah. Kondisi itu dia yakini terjadi akibat faktor cuaca.
"Bulog hanya akan membeli bawang merah bila harga berada di bawah harga Permendag dan kualitas yang normal."