Bisnis.com, PEKANBARU -- Akibat harga jual di dalam negeri tidak kompetitif, pekebun dan masyarakat di Indragiri Hilir lebih memilih menjual hasil produksinya ke negara tetangga Malaysia.
Kepala Dinas Perindustrian Riau M. Firdaus mengatakan petani mengeluhkan rendahnya harga jual kelapa yang ditetapkan oleh pengusaha setempat.
"Pengusaha yang menerima penjualan kelapa di Inhil menetapkan harga rendah, karena itu banyak petani lebih memilih ekspor ke Malaysia," katanya Senin (24/4/2017).
Salah satu penyebab rendahnya harga jual itu kata dia karena jumlah pemain yang menerima penjualan kelapa masih sedikit.
Menurut data pemda, saat ini hanya ada lima pengusaha yang menjadi pemain utama dalam pengolahan produksi kelapa di daerahnya.
Padahal potensi kelapa daerah itu sangat besar dengan produksi per tahun mencapai 360.000 ton.
"Akibatnya di momen tertentu harga jual kelapa jatuh dan merugikan petani, jadi banyak yang memilih ekspor," katanya.
Adapun potensi kelapa di Riau terdapat dari luas perkebunan kelapa yang mencapai 440.000 hektare.