Bisnis.com, MEDAN - Jobstret.com, perusahaan penyedia informasi lowongan kerja di Asia memiliki fitur baru yang bertujuan untuk menjadi acuan pelamar menilai reputasi perusahaan.
Country Manager Jobstreet.com Indonesia Faridah Lim mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengoperasikan fitur-fitur baru untuk proses rekrutmen, dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah fitur penilaian terhadap perusahaan dalam bentuk bintang.
"Penilaiannya antara bintang satu sampai bintang lima. Ini semacam company review," kata dia saat Media Gathering Peringatan HUT ke-5 Jobstreet.com Cabang Medan, Kamis (6/4/2017).
Dijelaskan, fitur ini diisi oleh mereka yang pernah bekerja di suatu perusahaan yang sedang melakukan perekrutan melalui Jobstreet. Penilaian ini juga bisa dilakukan oleh kandidat yang pernah melamar di perusahaan tersebut.
Kandidat bisa memberikan feedback atau masukan tentang performance perusahaan sehingga bisa menjadi acuan bagi kandidat lain yang ingin melamar kerja. "Sama seperti kalau mau booking hotel, di website kita lihat ini hotel standarnya bintang berapa kemudian ada komentar-komentar, hotelnya bagus atau jelek. Kandidat bisa melihat apa komen-komen terhadap perusahaan tersebut."
Menurut dia, dewasa ini para pelamar kerja sudah semakin cerdas dan kritis. Mereka bukan hanya melamar tetapi membaca detail perusahaan yang sesuai atau tidak dengan keinginan mereka.
Dari sisi perusahaan, fitur yang sebenarnya sudah dioperasikan mulai akhir 2016 itu juga diyakini bisa membuat perusahaan berbenah diri. Harus bisa menjadi perusahaan yang lebih transparan dan memiliki kultur positif sehingga bisa menarik pelamar yang lebih berkualitas.
Dalam pengoperasiannya, perusahaan pun bisa memiliki hak menjawab dengan memberikan penjelasan, Dengan begitu, kedua pihak mempunyai hak yang sama untuk menjelaskan mengenai kondisi yang sebenarnya.
"Sebelum komentar dimuat, juga ada proses filter baik secara sistem maupun secara manusia. Misalnya untuk komentar yang menyinggung unsur SARA, akan langsung dihapus secara sistem. Secara manusia juga akan filter lagi sesuai etika atau tidak, baru ditayangkan."