Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah China membuka peluang untuk memperbesar kerja sama perdagangan dengan pengusaha asal Sumatra Utara. Eksportir asal Sumut diminta untuk berpartisipasi dalam Canton Fair 2017 yang akan digelar pada 15 April 2017 hingga 5 Mei 2017.
Deputi Manajer Departemen Komunikasi Internasional China Foreign Trade Center Yu Yi menjelaskan pada tahun ini merupakan penyelenggaraan Canton Fair ke-121. Pada tahun lalu, Canton Fair mampu mendatangkan 186.000 peserta dari 213 negara. Jumlah transaksi mencapai US$27,9 miliar.
Tak hanya itu, sepanjang penyelenggaraan Canton Fair, telah lebih dari 8.000 pengusaha dari berbagai negara untuk mengimpor produknya ke China.
“Setiap tahun ada 40 lebih negara dan 600 pengusaha yang mengikuti pameran impor ini. Pada tahun lalu ada sembilan pengusaha asal Indonesia yang ikut. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara China, khususnya dengan Indonesia dan Sumut,” papar Yu Yi, Jumat (24/3).
Lebih lanjut, dia mengemukakan beberapa produk importasi yang dipamerkan di Canton Fair di antaranya elektronik, mesin, komoditas, suvenir, tekstil, kesehatan dan makanan. Adapun, Canton Fair diklaim memiliki proses pemilihan peserta pameran yang sangat ketat untuk menjaga hak dan kepentingan baik para pengusaha maupun pelanggan.
“China selama ini adalah mitra utama perdagangan Indonesia. Pada tahun lalu, nilai perdagangan di antara kedua negara mencapai US$53,51 miliar. Kami sangat berharap pengusaha Sumut dapat memanfaatkan peluang ini,” tambahnya,
Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung mengatakan, provinsi ini memiliki banyak potensi dan produk unggulan. Sumut sendiri unggul untuk produk-produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan serta energi.
Nurhajizah menyebutkan, pada neraca perdagangan Januari 2017, China masih menjadi negara terbesar kedua tujuan utama ekspor Sumut yakni US$72,99 juta. Produk-produk ekspor ke China yakni lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari karet, produk kimia, bubur kayu, dan bahan kimia organik.
“Ini peluang besar yang harus kita manfaatkan agar memberi kontribusi positif bagi kedua negara,” ucap Nurhajizah.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Sumut Bidang Perdagangan Luar Negeri Sahrian Harahap berharap tak hanya hubungan perdagangan luar negeri yang dapat dipererat tapi juga nilai investasi China di Sumut.
Pasalnya saat ini Sumut memiliki banyak proyek pembangunan berskala besar seperti jalan tol, pengembangan Bandara Kualanamu, rel kereta api, dan pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba.
“Ada juga Pelabuhan Kuala Tanjung, dan KEK Sei Mangkei. Selain itu, potensi investasi di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan dan peternakan juga cukup menjanjikan,” pungkasnya.?