Bisnis.com, PEKANBARU - Peneliti ekonomi perdesaan Universitas Riau mencatat pendapatan petani kelapa sawit di provinsi itu terus meningkat hingga mencapai US$5.500 setahun.
Profesor Almasdi Zahza menyebutkan nilai pendapatan itu adalah data pada 2015 lalu dengan mengurangi biaya operasional kebun sawit.
"Kami menghitung pendapatan petani sawit di Riau 2015 lalu mencapai US$4.630 - US$5.500 setahun, itu sudah dikurangi biaya operasional," katanya di Pekanbaru, Selasa (21/3/2017).
Dia menjelaskan biaya operasional dimaksud yaitu untuk membayar pekerja kebun mulai dari merawat sampai melakukan panen tandan buah segar sawit. Tetapi bila semua proses itu dikerjakan sendiri, pendapatan petani malah lebih tinggi hingga mencapai US$8.000.
Meski demikian petani lebih memilih membayar tenaga pekerja dan memiliki waktu lebih untuk mengembangkan usaha kebunnya ke daerah lain. "Dampak tambahan lainnya yaitu petani sawit di Riau punya uang lebih dan akhir pekan liburan ke Pekanbaru atau Sumatra Barat," katanya.