Bisnis.com, PEKANBARU - Peternak di Kabupaten Siak, yang mengikuti program integrasi sawit sapi dari pemerintah pusat, memanfaatkan limbah yang dihasilkan hewan ternak tersebut.
Zaini, Sekretaris Kelompok Tani Sinar mengatakan, pihaknya menerima bantuan sebanyak 25 ekor sapi dari Kementan dalam program sawit sapi.
"Sapinya diserahkan November lalu dengan jenis Brahman Cross. Karena sistemnya adalah pembibitan sapi jadi kami memanfaatkan limbah ternak untuk menambah penghasilan," katanya, Senin (20/3).
Zaini mengatakan seluruh sapi yang merupakan hibah Kementerian Pertanian lewat dana APBN 2016 itu berjenis kelamin betina. Untuk mendapatkan keturunan, petani mendatangkan sapi pejantan sebanyak satu ekor, dan masih dibutuhkan dua ekor lagi supaya ideal.
Pihaknya sebagai penerima bantuan, diminta menjalankan program pembibitan sapi selama tiga tahun, dan sapi indukan itu tidak boleh dijual. Sementara potensi dari limbah ternak selama perawatan cukup tinggi, yaitu limbah padat kotoran sapi dan limbah cair dari air kencing sapi.
"Hampir tiga bulan kami merawat sapi ini, kami sudah dapat 600 karung pupuk padat dari kotoran sapi dan 4.000 liter pupuk cair dari kencing sapi," katanya.
Dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi itu, Zaini mengaku kelompok taninya mendapatkan penghasilan rerata mencapai Rp1 juta hingga Rp2juta per bulan. Ke depan pihaknya bakal terus mendorong potensi pendapatan dari kotoran limbah sapi, dengan meminta dukungan pemda dan berbagai pihak.
Bantuan yang diharapkan kelompok tani ini adalah alat penimbun dan pengolah limbah, sehingga produksi pupuk yang dihasilkan dari kotoran sapi bisa meningkat.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Siak mengatakan program integrasi sawit sapi memang telah berjalan di daerahnya sejak 2012 lalu. "Program integrasi ini sudah jalan sejak 2012 lalu, dan kami sudah mendapatkan bantuan sapi untuk kelompok tani di 2013 dan 2016," katanya.
Menurutnya, pemda mendorong kelompok tani untuk menjaga produktivitas dan kualitas beternak, dengan melakukan pengawasan secara berkelanjutan, hingga memberikan pendampingan kepada peternak.
Pemda juga setiap tahun terus meningkatkan wilayah cakupan program integrasi sawit sapi tersebut. Adapun program integrasi sawit sapi dengan bantuan pemerintah pusat saat ini sudah berjalan di sembilan kecamatan di Kabupaten Siak Provinsi Riau.