Bisnis.com, MEDAN - Pengoperasian kapal pembangkit listrik atau Marine Veseel Power Plant telah menjadi salah satu pilihan PLN untuk menutup defisit listrik Tanah Air, termasuk di wilayah Sumatra Bagian Utara.
Sugianto, General Manager Pembangkitan Listrik PLN Wilayah Sumbagut mengungkapkan, daerahnya akan mulai mendapat tambahan pasokan dari pembangkit listrik terapung antara Juni sampai Juli 2017.
"Sekarang sedang proses persiapan untuk penyandaran dan konstruksi di darat," ujarnya saat ditemui Bisnis, Rabu (15/3/2017) petang.
Sebenarnya, kata dia, pengoperasian kapal pembangkit bukan hal baru. Kapal yang didatangkan dari Turki tersebut sudah dioperasikan di Amurang (Sulawesi Utara), Kupang dan Ambon.
Yang spesial adalah kapal yang akan beroperasi di Perairan Belawan, Sumatra Utara, ini meskipun dengan jenis yang sama tetapi berukuran dan berkapasitas jauh lebih besar.
Kapal pembangkit yang beroperasi di Amurang memiliki daya pasokan sebesar 120 MW dan kapal di Kupang serta Ambon masing-masing berkapasitas hanya 60 MW. Sedangkan yang akan dijangkar di Belawan, 240 MW.
"Kalau melihat dari speknya, (kapal) ini panjangnya 330 meter, lebarnya sekitar 60 meter. Jadi, tiga kali lapangan sepak bola."
Karena itu dia yakin kehadiran kapal ini akan menjadi pemandangan baru di Perairan Belawan, Medan. Terlebih, kapal akan dioperasikan dalam waktu yang tidak sebentar, yakni selama lima tahun.
PLN memperkirakan kapal akan bersandar di Pelabuhan Belawan pada Mei atau Juni setelah menempuh perjalanan laut selama sekitar 35 hari dari Turki.
Setelah sandar, kapal terlebih dahulu harus menjalani penyesuaian jaringan atau commissioning selama dua minggu. Baru kemudian siap untuk memasok daya untuk memangkas defisit listrik yang masih dialami wilayah Sumbagut.