Bisnis.com, PALEMBANG-–Sektor perikanan dinilai bisa menjadi andalan ekspor Sumatra Selatan karena terdapat beberapa spesies perikanan yang berhasil menembus pasar luar negeri.
Salah satu jenis perikanan yang berpotensi tinggi untuk diekspor dari Sumsel adalah belut (monopterus albus).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel, Sri Dewi Titi Sari, mengatakan Sumsel merupakan salah satu provinsi yang memiliki perairan umum daratan terbesar di Asia Tenggara dengan 233 spesies.
“Luasan perairan umum daratan di Sumsel mencapai 2,5 juta hektare dan spesiesnya banyak, termasuk belut yang ternyata berpotensi diekspor. Sektor ini harus didukung dengan pemasaran yang luar biasa,” jelasnya saat acara ekspor perdana belut, Rabu (8/3) petang.
Sri mengemukakan secara produksi, ikan patin merupakan jenis yang menempati posisi tertinggi dengan angka mencapai 217 ton. Namun sayangnya komoditas itu baru dijual di pasar dalam negeri. “Spesies yang sudah ekspor itu, selain belut, ada pula udang laut, udang gala dan paha kodok,” katanya.
Menurut dia, pihaknya terus menggalakkan budidaya agar benih-benih hewan air di alam bebas tak terus diambil. “Jika benih terus diambil dari alam, maka habitat dan ekosistemnya akan punah dan habis,”jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Permana mengatakan selama ini hasil perikanan dari para nelayan ataupun pelaku UMKM budidaya perikanan dari Sumsel kerap dikirim dahulu ke luar provinsi itu. Sehingga jalur ekspor pun lebih banyak menggunakan daerah lain, tidak langsung dari Sumsel.
“Seperti belut sekarang ini cukup banyak di cari oleh negara luar, terutama Tiongkok, ekspor belut ini sebenarnya sudah lama, tapi lewat pelabuhan di Lampung. Sekarang kami akan memulai ekspor belut langsung dari Palembang,” katanya.
Permana memaparkan komoditas perikanan belut yang diekspor ini merupakan hasil tangkapan dari warga Sumsel yang tersebar di beberapa kabupaten/kota yang dikumpulkan para pengumpul.
Dia melanjutkan pemda sendiri ingin meningkatkan ‘brand’ Sumsel untuk ekspor belut dengan harapan para investor perikanan menjadi tertarik menanamkan modal di provinsi itu.
Menurut Permana, ekspor saat ini bukan persoalan lagi karena sudah bisa dilakukan dari Palembang karena maskapai penerbangan Garuda memiliki layanan kargo yang tarifnya terjangkau untuk kalangan UMKM. “Layanan cargo ini ternyata murah dan selama ini tidak terpakai, setelah dihitung-hitung ternyata UMKM pun dapat memanfaatkannya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama UD Bandar Mina, Putu Sumardi mengatakan sebelumnya ekspor telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, namun dilakukan melalui Jakarta sehingga membutuhkan biaya operasional sangat tinggi. “Dengan ekspor langsung dari Palembang kami bisa menghemat biaya transportasi hingga 50% ,” katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menjadi eksportir belut terbanyak di asia dengan mencapai 20 ton perhari pada saat musim hujan. “Tahun lalu itu kami ekspor melalui jakarta sampai 20 ton perhari. Oleh karena itu, kami mulai berfikir untuk langsung mengekspor dengan berkoordinasi pada pemda,” ujarnya.
Diketahui untuk ekspor belut dikirim dalam kondisi hidup, dengan harga Rp30.000 sampai Rp35.000 per kilogram dari petani atau pembudidaya belut di daerah, dengan usia panen 3 bulan. Sementara harga ekspor ditetapkan Rp48.000 per kg.
Sektor Perikanan Bisa Jadi Andalan Ekspor Sumsel
Bisnis.com, PALEMBANG-Sektor perikanan dinilai bisa menjadi andalan ekspor Sumatra Selatan karena terdapat beberapa spesies perikanan yang berhasil menembus pasar luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : News Editor
Topik
Konten Premium