PELALAWAN-- Selama kurun waktu 15 tahun sejak 1999-2014, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sudah berkontribusi terhadap perekonomian nasional mencapai Rp557 triliun. Demikian hasil kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia.
Peneliti LPEM UI Widyono Soetjipto mengatakan, penelitian tersebut bertujuan untuk mengukur kontribusi RAPP terhadap perekonomian dalam negeri. Dalam penelitian tersebut juga terlihat ketergantungan masyakarat terhadap perusahaan semakin menurun, karena ekonomi daerah saat ini tidak tergantung terhadap satu aktivitas ekonomi saja. "Tumbuhnya sektor lain sedikit banyak akibat kontribusi PT RAPP. Hal-hal yang dapat mendorong perkembangan ekonomi di daerah adalah sesuatu yang positif," kata Widyono.
Penelitian tersebut dilakukan lima tahun sekali guna mengukur dampak keberadaan RAPP terhadap ekonomi.
Rudy menjelaskan, selama periode tersebut, RAPP telah berkontribusi meningkatkan penerimaan APBN sebesar Rp 2,45 triliun, berupa penerimaan pajak Rp 1,92 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 530 miliar. Perusahaan juga berkontribusi menambah pendapatan daerah Riau Rp 758,59 miliar. "Ini pencapaian positif. Karena ekonomi sempat memburuk pada masa itu. Kami akan terus mempertahankan kontribusi ini," katanya.
Produsen pulp dan kertas tersebut telah berkontribusi dalam pembentukan pendapatan rumah tangga sekitar Rp 33 triliun, atau setara 70,8% dari total pendapatan rumah tangga di Pelalawan.
Selama rentang waktu 1999-2004, RAPP telah mempekerjakan 85 ribu orang per tahun, dimana 65 ribu kesempatan kerja (81%) ada di Riau. Pada 2000, RAPP membuka 42 ribu kesempatan kerja di Riau dan meningkat menjadi 59 ribu orang pada 2010, lalu naik menjadi 58 ribu kesempatan kerja pada 2014.
Perusahaan milik Sukanto Tanoto tersebut memproduksi 2,8 juta ton pulp dan 1,2 juta ton kertas per tahun serta mempekerjakan 5.500 tenaga kerja langsung. Perusahaan memasarkan produknya dengan brand PaperOne ke lebih dari 75 negara. Produk tersebut 100% dibuat dari kayu dari Hutan Tanaman Industri (HTI).