Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asian Agri Pacu Produksi Sawit Dengan Replanting

PEKANBARU--Produsen sawit Asian Agri optimistis hasil kebun akan meningkat seiring telah berjalannya proses replanting hingga 35% total kebun inti.
Petani kelapa sawit./Antara Foto
Petani kelapa sawit./Antara Foto

PEKANBARU--Produsen sawit Asian Agri optimistis hasil kebun akan meningkat seiring telah berjalannya proses replanting hingga 35% total kebun inti.

Direktur Asian Agri Freddy Widjaya mengatakan 35% total lahan inti perusahaan sudah ditanam kembali (replanting) dengan bibit baru jenis Topaz.

"Kami optimistis produksi sawit Asian Agri akan terus meningkat dengan cara intensifikasi, salah satunya lewat replanting yang sudah mencapai 35% total kebun inti," katanya kepada Bisnis Kamis (2/3).

Data Asian Agri menunjukkan total lahan inti perusahaan seluas 100.000 hektare yang tersebar di tiga provinsi yaitu Sumatra Utara, Riau, dan Jambi. Sawit yang dihasilkan setiap tahunnya mencapai 1 juta ton dari kebun inti dan swadaya.

Menurut dia, bibit jenis Topaz yang ditanam dapat menghasilkan tandan buah sawit lebih banyak dibandingkan dengan sawit dari bibit generasi pertama yang berjenis Marihat.

Dari perhitungannya,, rerata produksi setahun TBS dari pohon sawit generasi pertama hanya sebanyak 5,5 metrik ton per hektare. Sedangkan untuk bibit sawit jenis Topaz, bisa menghasilkan sebanyak 7,5 hingga 8 metrik ton per hektare.

Langkah intensifikasi tersebut sudah dilakukan sejak 2003 silam sehingga produksi TBS bisa terus tumbuh tanpa harus menambah luas kebun inti.

"Memang pertumbuhannya tidak drastis karena setelah replanting itu dua tahun pertama pohonnya belum berproduksi, karena itu proses replanting dilakukan bertahap," jelasnya.

Head of Corporate Communication Asian Agri Maria Sidabutar mengatakan porsi replanting yang dilakukan perusahaan setiap tahunnya bergantung pada kondisi lahan. "Porsi replanting sekitar 4%-7% total lahan inti," katanya.

Menurut dia, biaya yang dikeluarkan untuk replanting senilai US$4.000 hingga US$5.000 per hektare. Pihaknya juga mendorong petani swadaya yang menjadi mitra perusahaan untuk melakukan replanting.

Saat ini, program pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) cukup membantu petani melakukan replanting. Untuk memudahkan petani mendapatkan program bantuan, pihaknya membantu petani untuk memenuhi persyaratan dan kelengkapan administrasi.

"Setelah proses itu berjalan lancar, kami meminjamkan alat berat kepada petani agar selama proses replanting tidak dilakukan dengan cara dibakar," katanya. Adapun luas lahan petani swadaya yang menjadi mitra Asian Agri saat ini mencapai 60.000 hektare.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper