Bisnis.com, MEDAN--Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut tengah menjajaki pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) khusus untuk pangan.
Nantinya, BUMD tersebut diharapkan mampu mengatur mulai produksi hingga tata niaga berbagai komoditas pangan penyumbang laju inflasi tahunan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Harries Meirizal mengatakan, pembentukan BUMD pangan masih terus dibahas. Adapun, jumlah modal awal yang akan disetorkan oleh pemprov belum final.
“Masih terus diproses. Kami banyak belajar dari hasil kunjungan ke Pemprov Jawa Timur yang memiliki Puspo Agro dan Pemprov DKI Jakarta PD Pasar Jaya. Bahkan di Jakarta mereka juga mengatur tata niaga daging sapi,” jelas Harries, Rabu (1/3/2017).
Lebih lanjut, keberadaan BUMD pangan ini memang sangat penting. Apalagi pada tahun lalu, secara year on year inflasi Sumut mencapai 6,34% atau berada jauh di atas proyeksi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan yakni 4,5% plus minus 1%.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi berharap laju inflasi Sumut pada tahun ini dapat terjaga. Sebelumnya, Biro Perekonomian Setda Pemprov Sumut menargetkan pembentukan BUMD pangan bisa rampung pada tahun ini.
“Inflasi pada tahun lalu tidak boleh terjadi lagi. Pada tahun lalu itu kan karena cabai merah. Sejumlah daerah sentra penghasil cabai merah gagal panen karena terserang penyakit. Kami bersama TPID akan terus mendorong produksi dan distribusi komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” terang Erry.
Kendalikan Inflasi, Sumut Jajaki Pembentukan BUMD Pangan
Bisnis.com, MEDAN--Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut tengah menjajaki pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) khusus untuk pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febriany D.A. Putri
Editor : News Editor
Topik
Konten Premium