BISNIS.COM, MEDAN—Pemerintah Provinsi Sumatra Utara meminta kepada Asosiasi Pengusaha Gula dan Tepung Terigu (Apegti) Sumut untuk mengawasi dan melakukan intervensi agar gula pasir dan tepung terigu tak lagi berkontribusi terhadap laju inflasi.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, kedua komoditas tersebut pernah berkontribusi cukup besar terhadap inflasi yakni pada Mei dan Juni 2016.
“Kenaikan harga gula merah dan tepung terigu ini harus dicegah, walaupun bukan komoditas utama penyumbang inflasi. Kalau dua-duanya harganya naik apalagi kalau momennya pas, maka akan menimbukan inflasi cukup tinggi. Masyarakat jadi korban, akibat spekulan,” jelas Erry, Sabtu (25/2/2017).
Lebih lanjut, dia menuturkan, saat ini kenaikan harga gula dan tepung terigu banyak terjadi bukan karena kendala pasokan tapi ulah spekulan.
“Apalagi hari-hari besar keagamaan. Gula dan tepung terigu ini masih menjadi incaran spekulan. Ini harus disikapi,” tambahnya.
Adapun, pada kesempatan yang sama DPP Apegti Sumut dan kabupaten/kota se-Sumut dilantik. Ketua DPP Apegti Sumut dijabat oleh Zulkifli. Apegti Sumut pun berkomitmen untuk membantu pemprov mengendalikan inflasi.
“Kami akan segera bentuk tim untuk mengawasi potensi lonjakan harga ini,” pungkas Zulkifli.