Bisnis.com, MEDAN--PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menargetkan kenaikan volume ekspor dan impor melalui Pelabuhan Lhoksumawe pada tahun ini seiring dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Arun-Lhoksumawe.
General Manager Pelindo I Cabang Lhoksumawe Prihardi Winarso menyebutkan, selama ini masih banyak komoditas hasil alam diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh, seperti CPO, karet, dan kopi. Berbagai komoditas tersebut diekspor melalui Pelabuhan Belawan dan Tanjung Priok.
“Kami sudah sangat siap untuk mendukung pengembangan KEK Lhoksumawe. Kami yakin bisa setara dengan pelabuhan-pelabuhan ekspor lain di Sumatra, seperti Belawan dan Dumai. Sekarang kegiatan di pelabuhan ada pengantongan semen, distribusi komoditas dari Bulog dan beberapa impor dari Port Klang. PIM [Pupuk Iskandar Muda] juga menggunakan pelabuhan ini untuk distribusi regional,” jelas Prihardi kepada Bisnis, Selasa (21/2).
Lebih lanjut, dia menuturkan, saat ini Pelabuhan Lhoksumawe per bulan rerata melayani kontainer 500-100 boks. Adapun, pelayanan dengan kapasitas lebih besar sudah dilakukan di Pelabuhan Malahayati. Pasca operasional resmi KEK Lhoksumawe, pelabuhan ditargetkan mampu menaikkan kapasitas pelayanan kontainer 100-200 boks per bulan.
“PIM sudah berencana mengekspor pupuk ke Singapura, Thailand dan Vietnam hingga Arab Saudi. Sekitar 4,8 juta ton per tahun. Kemudian, untuk pengelolaan LNG regasifikasi Arun, PHE [Pertamina Hulu Energi] juga akan mengimpor. Kami juga mau tarik komoditas alam, seperti kopi. Untuk pelaku usaha, ongkos lebih hemat, kualitas komoditas lebih terjamin,” tambah Prihardi.
Untuk mengantisipasi kebutuhan peningkatan kapasitas dan pelayanan di Pelabuhan Lhoksumawe, Pelindo I juga akan menambah fasilitas seperti crane, perluasan lapangan penumpukan, gudang penyimpanan dan head truck.
“Namun, peningkatan aktivitas ekspor ini sebaiknya juga didukung regulasi baik dari pemerintah pusat maupun pemda. Misalnya untuk connecting ke negara tujuan. Masih banyak hambatan yang dihadapi eksportir, salah satunya ke Malaysia. Kalau Thailand sudah bisa. Ini butuh rekomendasi. Kemudian, pelabuhan ini juga agar bisa menjadi pelabuhan impor untuk gula dan bawang.”
Pelindo I juga tengah menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan perusahaan pelayaran yang mampu mengekspor langsung ke negara tujuan tanpa melalui Singapura. Beberapa negara tujuan ekspor yang tengah diincar yakni Thailand, Vietnam dan Arab Saudi.
Terkait dengan pengembangan KEK Lhoksumawe, Prihardi merinci, lahan milik perseroan telah siap mendukung pengembangan industri seperti CPO, plywood, dan curah aspal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, total nilai ekspor komoditas asal Aceh tapi melalui pelabuhan di provinsi lain mencapai US$33,19 juta, bahkan lebih besar dari total nilai ekspor dari pelabuhan di Aceh US$22,86 juta.
Komoditas ekspor terbesar melalui pelabuhan di luar Aceh yakni mesin/peralatan listrik US$13,26 juta diikuti kopi, teh dan rempah-rempah US$11,46 juta, karet dan barang dari karet US$3,28 juta, serta buah-buahan US$2,06 juta. Komoditas unggulan yakni kopi, teh, dan rempah-rempah berupa arabica wib or robusta wib diekspor melalui Pelabuhan Belawan menuju Amerika Serikat, Jerman, dan Korea.
Sebelumnya, Pemprov Aceh telah mengusulkan pengembangan KEK Arun Lhoksumawe. Pengembangan kawasan ini akan berada di bawah konsorsium Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh dan tiga BUMN yakni Pertamina, Pelindo I dan PIM.
KEK Arun-Lhoksumawe Diyakini Dongkrak Aktivitas Ekspor Impor
Bisnis.com, MEDAN--PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menargetkan kenaikan volume ekspor dan impor melalui Pelabuhan Lhoksumawe pada tahun ini seiring dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Arun-Lhoksumawe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febriany D.A. Putri
Editor : News Editor
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 menit yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 jam yang lalu
PLTS Milik Emiten Luhut di Batam Segera Beroperasi 2025
21 jam yang lalu