Bisnis.com, PALEMBANG — Perkembangan jumlah bongkar muat barang di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada Maret 2025 kompak mengalami penurunan signifikan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu menjelaskan baik kegiatan bongkar maupun muat barang di periode tersebut sama-sama terkontraksi secara month to month (mtm) dan year on year (yoy).
Secara rinci untuk kegiatan muat barang, tercatat sebanyak 82,43 ribu ton atau menurun dibandingkan Februari 2025 yang sebesar 196,19 ribu ton dan dari periode Maret 2024 yang mencapai 157,56 ribu ton.
“Barang yang dimuat bulan Maret turun cukup dalam secara mtm sebesar 57,99% dan 47,68% secara yoy,” jelas Wahyu, dikutip Jumat (9/5/2025).
Kondisi yang sama juga terjadi pada kegiatan bongkar yang tercatat sebesar 41,05 ribu ton atau terkoreksi sebesar 55,09% mtm dan 69,65% yoy.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun 2024, jumlah bongkar barang di Sumsel pada Maret mengalami penurunan lebih dari dua kali lipat.
Baca Juga
“Pada Februari jumlah bongkar barang mencapai 91,41 ribu ton, sedangkan pada bulan Maret tahun lalu mencapai 135,26 ribu ton,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan secara kumulatif jumlah muat barang angkutan laut di Sumsel periode Maret 2025 mencapai 476,28 ribu ton. Sementara dari jumlah bongkar barang hanya 289,70 ribu ton.
Adapun kegiatan bongkar muat barang melalui transportasi angkutan laut di Sumsel dilakukan di dua lokasi dengan tujuan luar negeri serta hanya di dalam negeri.
“Bongkar muat barang dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang serta di Sungai Lumpur, Kabupaten OKI yang scope nya hanya pengangkutan di dalam negeri,” pungkasnya.