Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Penyerapan Gabah Bulog Sumsel Babel Baru 51.000 Ton di Awal April

Bulog Sumsel Babel mencatat penyerapan gabah hasil panen petani telah mencapai 51.000 ton setara beras atau baru sekitar 33% dari sasaran yang ditetapkan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumsel dan Babel Heriswan saat diwawancarai di Gudang Bulog Sukamaju, Palembang, Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Husnul
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumsel dan Babel Heriswan saat diwawancarai di Gudang Bulog Sukamaju, Palembang, Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG —  Bulog Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) mencatat penyerapan gabah hasil panen petani telah mencapai 51.000 ton setara beras atau baru sekitar 33% dari sasaran yang ditetapkan. 

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumsel Babel Heriswan mengatakan hingga periode April 2025 ini, pihaknya ditargetkan melakukan penyerapan mencapai 154.000 ton. 

Kendati realisasi penyerapan hingga awal April ini masih jauh dari target, namun dia masih optimis dapat memenuhi kuota yang telah ditugaskan. 

Terlebih  pada bulan ini merupakan puncak musim panen raya di wilayah Sumsel. 

“Kita berusaha semaksimal mungkin, mengupayakan untuk mencapai target. Nanti kita lihat sampai di akhir April,” ujarnya, saat ditemui di Gudang Bulog Sukamaju, Palembang, Rabu (9/4/2025). 

Dia juga menjelaskan bahwa sistem penyerapan beras yang digunakan saat ini yakni dengan mendatangi langsung lokasi para petani dan membeli dengan harga Rp6.500 per kilogram. 

“Jadi petani tinggal mempersiapkan hasil panennya di pinggir sawah untuk selanjutnya diangkut oleh truk penjemputan yang disediakan Bulog,” jelasnya. 

Heriswan mengklaim bahwa beras yang tersedia di gudang Bulog dari hasil panen petani saat ini sebanyak 46 ribu ton dan diperkirakan cukup untuk kebutuhan di Sumsel hingga 6 bulan ke depan. 

“Apalagi di bulan ini kita masih melakukan penyerapan hasil panen,” kata dia.

Dia menegaskan target penyerapan Bulog dari total produksi gabah petani mencapai 30%. Sedangkan sisanya bisa didistribusikan para petani ke pasar atau mitra yang telah bekerjasama. 

“Tapi kami tetap berupaya maksimal untuk menyerap hasil panen,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper