Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTP Subsektor Tanaman Pangan Sumsel Naik 3,66%, Terdorong Harga Gabah

Dari beberapa subsektor yang ada, untuk pertama kalinya NTP tanaman pangan mencapai angka di atas 100 yaitu 100,80 atau naik sebesar 3,66%.
Petani menjemur gabah hasil panen di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani menjemur gabah hasil panen di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumatra Selatan pada Maret 2025 tercatat sebesar 132,94. 

Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menjelaskan NTP Sumsel pada periode Maret ini kembali mengalami peningkatan sebesar 1,24% dan menjadi puncak tertinggi.

“Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani, yang naiknya lebih tinggi dibanding indeks harga yang di bayar petani,” ujarnya Wahyu, Selasa (8/4/2025). 

Secara rinci indeks harga yang diterima mengalami peningkatan sebesar 2,88% dan indeks harga yang dibayar petani naik 1,62%. 

Wahyu menjelaskan dari beberapa subsektor yang ada, untuk pertama kalinya NTP tanaman pangan mencapai angka di atas 100 yaitu 100,80 atau naik sebesar 3,66%. 

“Ini tentunya sebagai dampak penyesuaian harga gabah di tingkat petani yang sebesar Rp6.500 per kilogram,” jelasnya. 

Sementara untuk subsektor lainnya tercatat hortikultura dan perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,96% dan 1,14%. 

Kemudian untuk tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan 0,94% dan peternakan naik 0,82%. 

“Untuk komoditas penyumbang terbesar NTP dari indeks harga yang diterima petani diantaranya karet, gabah, kopi, kelapa sawit, dan jagung,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper