Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumatra Selatan pada Maret 2025 tercatat sebesar 132,94.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menjelaskan NTP Sumsel pada periode Maret ini kembali mengalami peningkatan sebesar 1,24% dan menjadi puncak tertinggi.
“Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani, yang naiknya lebih tinggi dibanding indeks harga yang di bayar petani,” ujarnya Wahyu, Selasa (8/4/2025).
Secara rinci indeks harga yang diterima mengalami peningkatan sebesar 2,88% dan indeks harga yang dibayar petani naik 1,62%.
Wahyu menjelaskan dari beberapa subsektor yang ada, untuk pertama kalinya NTP tanaman pangan mencapai angka di atas 100 yaitu 100,80 atau naik sebesar 3,66%.
“Ini tentunya sebagai dampak penyesuaian harga gabah di tingkat petani yang sebesar Rp6.500 per kilogram,” jelasnya.
Baca Juga
Sementara untuk subsektor lainnya tercatat hortikultura dan perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,96% dan 1,14%.
Kemudian untuk tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan 0,94% dan peternakan naik 0,82%.
“Untuk komoditas penyumbang terbesar NTP dari indeks harga yang diterima petani diantaranya karet, gabah, kopi, kelapa sawit, dan jagung,” pungkasnya.