Bisnis.com, PALEMBANG — Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan diharapkan segera rampung pengerjaannya guna mendukung peningkatan produksi padi di wilayah Sumatra Selatan.
Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan bahwa konstruksi bendungan yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) awalnya merupakan hadiah karena Sumsel berhasil meningkatkan produktivitas padi.
“Produktivitas Sumsel naik dari sebelumnya rangking 8 menjadi rangking 5 nasional, dan saat itu kami mendapat hadiah Bendungan Tiga Dihaji,” ujar Deru saat menyampaikan paparan kepada Presiden dalam agenda panen raya serentak 14 provinsi di Indonesia secara daring, Senin (7/4/2025).
Namun, proyek senilai Rp3,7 triliun yang seyogyanya selesai pada 2023 hingga kini belum dapat dimanfaatkan.
Padahal, kata Deru, kehadiran Bendungan Tiga Dihaji dapat mendorong peningkatan debit Bendungan Komering dan membantu mengoptimalkan penanaman padi di wilayah tersebut.
“Jadi kami dengan sangat memohon kepada Presiden untuk dibantu segera penyelesaian itu,” sambungnya.
Baca Juga
Di tempat yang sama, dia juga menegaskan bahwa setiap kabupaten/kota perlu untuk melakukan inovasi dalam rangka menjaga alihfungsi lahan dan meningkatkan luas baku sawah dan produksi padi.
Sebab, kondisi perekonomian yang semakin maju dan derasnya investasi sangat berpotensi menggerus lahan pertanian yang saat ini telah eksis.
“Ini akan jadi sasaran dalam perluasan perumahan atau kawasan industri, maka harus dijaga sejak dini,” kata Deru.
Dia juga mengimbau para petani untuk tidak dagu dalam melaksanakan produksi. Hal itu lantaran pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran untuk penyerapan beras dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500 per kilogram.
“Pemerintah sudah memberi Bulog anggaran Rp40 triliun untuk penyerapan dari petani, jadi petani tidak perlu ragu ragu. Para Kades juga bisa tolong sosialisasikan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati OKI Muchendi menyampaikan bahwa wilayah kerjanya sangat potensial untuk peningkatan produksi padi melalui cetak sawah maupun program optimalisasi lahan.
Hingga kini, luas baku sawah di wilayah tersebut mencapai 104 ribu hektare dan pihaknya optimis masih dapat ditingkatkan.
“Lahan di OKI luas, ada yang milik masyarakat, dan ada yang milik perusahaan yang di dalamnya ada HGU. Kita sedang memetakan untuk melihat mana yang masih potensial untuk perluasan lahan pertanian,” jelasnya.
Adapun untuk di Kecamatan Lempuing, Muchendi memerinci terdapat area persawahan seluas 7.380 hektare dengan produktivitas 7-8 ton per hektare.
Sedangkan area sawah yang menjadi lokasi panen raya hari ini yaitu mencapai 485 hektare.
“Dan yang akan kita panen sekitar 250 hektare dan semua sudah IP 300,” pungkasnya.