Bisnis.com, MEDAN – PT Mahkota Group Tbk (MGRO), perusahaan yang berkantor pusat di Medan dengan kegiatan usaha utama bergerak di industri sawit, menyiapkan dana Rp20 miliar untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dilepas ke publik.
Aksi korporasi tersebut terangkum dalam Keterbukaan Informasi Publik yang dipublikasikan di laman resmi MGRO tentang rencana buyback pada 20 Maret 2025.
Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk Usli Sarsi mengatakan, rencana pembelian kembali saham MGRO tersebut mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kebijakan dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Pada Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan; dan Nomor 29 tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan.
Hal itu untuk memperkuat keyakinan pasar terhadap nilai jangka panjang dan prospek yang dimiliki perseroan.
“Langkah ini kami ambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan. Kami berupaya menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Usli, Minggu (23/3/2025).
Dikatakan Usli, dana pembelian kembali saham yang ditetapkan sebanyak-banyaknya Rp20 miliar berasal dari kas internal perusahaan, termasuk biaya pembelian kembali saham, komisi pedagang perantara, serta biaya lain yang berkaitan dengan pembelian kembali saham.
Dia juga menekankan bahwa buyback saham MGRO ini tidak akan memberi dampak signifikan kepada operasional perseroan. Pendapatan perseroan diperkirakan tidak menurun akibat pelaksanaan buyback. Namun, akan ada catatan penurunan pada aset dan ekuitas MGRO sebesar jumlah buyback.
“Sesuai POJK Nomor 13 Tahun 2023, jumlah saham yang akan kami beli kembali tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal yang disetor,” imbuhnya.
Saat ini, lanjut Usli, total aset MGRO sebelum pembelian kembali (buyback) berdasarkan Laporan Keuangan (tidak diaudit) yang berakhir pada tanggal 30 September 2024 ialah sebesar Rp2,75 triliun. Sementara total ekuitas sebesar Rp441,77 miliar.
Dengan pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan perusahaan, total aset dan ekuitas MGRO akan berkurang sebesar jumlah maksimal buyback, menjadi Rp2,73 triliun untuk total aset dan Rp421,77 miliar untuk total ekuitas.
Usli menegaskan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha maupun pertumbuhan perusahaan.
“Saat ini MGRO memiliki modal dan cash flow yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha, pengembangan usaha, kegiatan operasional, hingga buyback itu sendiri,” jelas Usli.
Adapun periode pembelian kembali saham MGRO akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, terhitung sejak 21 Maret hingga 20 Juni 2025. MGRO menyatakan akan melakukan buyback di harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Buyback sendiri dapat dilakukan secara bertahap maupun sekaligus, baik melalui Bursa Efek maupun tidak.