Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapki Sumsel Diminta Kontribusi Hilirisasi Komoditas Sawit

Ini harapan Pemprov saat pelantikan kepengurusan baru Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) periode 2025-2029.
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengharapkan pelantikan kepengurusan baru Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) periode 2025-2029 dapat mendorong semangat para pelaku usaha komoditas sawit di wilayah itu.

Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru mengungkapkan bahwa sebagai organisasi yang berkecimpung pada komoditas sawit, Gapki patut memperhatikan sisi internal maupun eksternal. Termasuk dalam hal ini hubungan dengan para plasma sawit maupun pemerintah daerah setempat.

Menurut, Deru beberapa yang bisa dilakukan Gapki seperti berkontribusi pada UMKM, membina di plasma, serta mewujudkan hilirisasi.

"Bagaimana kita tidak hanya hulu tetapi juga mendapatkan manfaat lebih besar dari hilir," ujarnya saat membuka pelantikan kepengurusan Gapki, dikutip Jumat (21/3/2025).

Sementara itu, Ketua Gapki Sumsel terpilih Alex Sugiarto mengatakan kondisi sawit Sumsel saat ini sebenarnya relatif stabil.

Namun, dia menekankan salah satu strategi keberlanjutan sawit yakni dengan mendorong peremajaan sawit dengan kualitas yang lebih maksimal. Dia berharap, kuantitas sawit juga diharapkan ikut terkerek.

"Sumsel ini luasan kebun sawit mencapai 1,2 juta hektare, jumlah produksinya kisaran 3,3 juta ton. Sebenarnya kalau dibilang bagus atau tidak itu belum maksimal," jelasnya.

Dia menambahkan faktor penting yang juga perlu diperhatikan yaitu penggunaan bibit kelapa sawit.

Sebab, selama ini banyak penanaman sawit yang dilakukan asal tanam dan berimbas pada produksi yang tidak maksimal.

"Menanam sawit itu mudah, brondol yang rontok saja jika ditanam maka akan tumbuh, hanya saja produksinya tidak maksimal sehingga harus diremajakan dengan bibit yang juga bagus," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper