Bisnis.com, MEDAN - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre I Sumatra Utara (KAI Divre I Sumut) menutup 35 lokasi perlintasan KA sebidang yang tak resmi (liar) sepanjang tahun 2024.
Ke-35 perlintasan sebidang liar itu antara lain berada di lintas Medan-Binjai, Medan-Belawan, Medan-Tebing Tinggi, Tebing Tinggi-Siantar, Kisaran-Rantau Prapat, Medan-Tanjung Balai, Bandar Tinggi-Tanjung Gading, dan lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung.
Manager Humas Divre I Sumut Anwar Solikhin mengatakan, penutupan dilakukan karena keberadaan perlintasan liar membahayakan keselamatan.
"Penutupan perlintasan liar dilakukan karena berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan dan perjalanan kereta api," kata Anwar dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025).
Penutupan perlintasan sebidang, disebut Anwar sejalan dengan amanah Undang Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 94.
Beleid itu diantaranya menyatakan bahwa perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan. Penutupan perlintasan sebidang dapat dilakukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Baca Juga
Anwar mengatakan, di awal tahun 2025 pihaknya telah menutup sebanyak 2 (dua) titik perlintasan sebidang liar.
Dari catatan KAI Divre I Sumut, sejauh ini ada 402 perlintasan sebidang atau jalur KA yang memotong jalan di satu bidang/ tanah yang sama.
Sebanyak 121 diantaranya ialah perlintasan berpalang dan 281 perlintasan tidak berpalang. Sedangkan untuk perlintasan tidak sebidang terdapat 17 flyover dan 17 underpass.
Disampaikan Anwar, kecelakaan antara kereta dan pengguna jalan paling sering terjadi di perlintasan sebidang.
PT KAI Divre I Sumut mencatat, pada tahun 2024 terjadi 59 kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api di wilayah Divre I Sumut. Sebanyak 24 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini, sementara korban luka berat dan ringan masing-masing sebanyak 17 orang dan 16 orang.
Di tahun 2025 hingga bulan Januari, lanjutnya, telah terjadi 4 kecelakaan di perlintasan sebidang di Sumut, dengan jumlah korban 4 orang luka ringan.
Anwar menyampaikan pihaknya telah melakukan imbauan kepada masyarakat agar mengutamakan keselamatan saat melintas di perlintasan sebidang dengan berhenti sejenak dan memperhatikan kondisi sekitar sebelum melintasi rel.
Dia juga meminta masyarakat tak membuat perlintasan baru (liar) mengingat risiko besar keberadannya yang mengancam keselamatan.
"PT KAI terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Medan, Dishub, Polri, TNI, dan pemerintah daerah setempat dalam upaya peningkatan keselamatan," imbuhnya. (K68)