Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyebutkan setelah menjalani usaha yang cukup panjang untuk mendapatkan maskapai jenis ATR untuk melayani rute Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Bandar Udara Mentawai (BUM) akhirnya membuahkan hasil.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar Dedy Diantolani mengatakan kepastian terkait rencana maskapai Wings Air melayani rute BIM-Mentawai itu, setelah adanya jawaban dari owner Lion Air Group Rusdi Kirana melalui pertemuan bersama Wakil Ketua Komisi VI Anggota DPR RI Andre Rosiade di Jakarta belum lama ini.
“Hal ini merupakan kabar yang baik. Direncanakan mulai melayani rute pada 20 Maret 2025 mendatang. Jadi kami dari pemerintah daerah berterima kasih kepada Andre Rosiade, yang juga tokoh asal Sumbar, turut membantu kampung halamannya” kata dia, Jumat (14/2/2025).
Dedy menyebutkan dengan adanya kesediaan Wings Air membuka rute BIM-Mentawai itu, selanjutnya Pemprov Sumbar melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI, dimana hal yang akan dibahas merupakan subsidi tiket pesawat.
Mengingat maskapai yang digunakan jenis ATR, maka untuk biaya operasional lebih tinggi ketimbang maskapai jenis boeing atau airbus, sehingga diperlukan adanya subsidi tiket.
“Terkait bagaimana skema harga tiket ini, akan dibahas lebih lanjut, karena subsidinya itu melalui anggaran ABPN milik Kemenhub,” ujarnya.
Namun Dedy berharap harga tiket untuk Wings Air tujuan Mentawai dapat menjadi pilihan bagi orang atau wisatawan yang ingin ke Mentawai. Hal ini dikarenakan, transportasi ke Mentawai juga telah ada jalur udara yakni Susi Air, dan jalur laut yang dikenal dengan Mentawai Fast.
Melihat harga tiket untuk Susi Air yang melayani rute penerbangan BIM-Mentawai yang terbang dua kali selama satu pekan yakni Selasa dan Sabtu sebesar Rp450 ribu per penumpang untuk satu kali terbang. Lalu untuk Mentawai Fast Rp280 ribu per penumpang untuk dewasa Padang-Siberut Mentawai.
Menurutnya supaya nantinya untuk transportasi yang telah ada itu tetap ramai penumpang seperti Susi Air dan Mentawai Fast, dan untuk maskapai Wings Air nantinya juga tetap ramai penumpangnya, maka untuk harga tiket tidak jangan sampai nilainya beda-beda sedikit dengan transportasi lainnya.
“Tujuan kami menghadirkan Wings Air ini untuk menjadi pilihan bagi wisatawan yang hendak datang ke Mentawai, karena waktu terbang cukup singkat yakni 20 menit saja. Makanya, sejauh ini kami telah memikirkan dampak baik atau buruknya dengan beroperasinya penerbangan ke Mentawai itu,” tegasnya.
“Semoga nantinya Kemenhub bisa menentukan nilai harga tiket yang tetap menguntungkan secara bisnis dan tetap menjadi pilihan bagi wisatawan,” sambung dia.
Dedy menyatakan soal berapa kali rute penerbangan Wings Air ke Mentawai, juga akan dibahas lebih lanjut bersama Kemenhub. Sembari segala skema nanti sudah dijelaskan Kemenhub, Dedy berharap sudah sebaiknya Pemkab Mentawai melakukan pembenahan destinasi wisatanya.
Dia berpendapat dengan adanya Wings Air nanti, kunjungan wisatawan ke Mentawai ada potensi terjadi lonjakan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kepada Pemkab Mentawai diharapkan dari sekarang mulai melakukan peningkatan destinasi wisata, sehingga lebih siap menyambut kunjungan wisatawannya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyebutkan maskapai Wings Air segera membuka penerbangan baru dari dan menuju Sumbar dalam waktu dekat, dengan maskapai jenis pesawat ATR 72-500 atau ATR 72-600. Pesawat ATR itu selama ini memang telah melayani rute penerbangan pendek dan menengah di Indonesia.
“Kami telah berkomunikasi dengan owner Lion Air Group pak Rusdi Kirana yang menyebutkan, Wings Air bersedia membuka sejumlah penerbangan pendek baru dari dan ke Sumbar melalui BIM dan Bandara Mentawai,” ucapnya.
Direncanakan, Wings Air akan beroperasi dari BIM-Mentawai dan sebaliknya, BIM-Jambi, BIM-Bengkulu, BIM Pekanbaru, Riau dan BIM-Gunung Sitoli, Sumatra Utara.
Dikatakannya saat ini proses yang dijalani yaitu tengah mengajukan izin ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI soal pembukaan rute baru tersebut.
“Insya Allah, sebelum 20 Maret 2025 pesawat ini bisa terbang dengan tujuan-tujuan yang baru itu,” sebutnya.