Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Riau Diperpanjang hingga Maret 2025

Pemprov Riau Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Hingga Maret 2025
Seorang warga berjalan di lokasi kejadian tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023)./Dok.BPBD Kabupaten Natuna
Seorang warga berjalan di lokasi kejadian tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023)./Dok.BPBD Kabupaten Natuna

Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Provinsi Riau mencatat banjir masih melanda tiga kabupaten di Riau, yakni Pelalawan, Siak, dan Rokan Hulu (Rohul). Dari ketiga daerah tersebut, Pelalawan menjadi wilayah terdampak terparah.  

Kepala BPBD dan Damkar Riau, Edy Afrizal, menyampaikan banjir di Pelalawan tersebar di lima kecamatan, 12 desa, dan satu kelurahan, dengan total 2.748 kepala keluarga (KK) yang mayoritas harus mengungsi ke tenda-tenda pengungsian.  

"Sampai hari ini, banjir masih melanda desa dan kelurahan di tiga kabupaten di Riau," ujarnya Minggu (2/2/2025).  

Dia memaparkan selain merendam permukiman warga, banjir di Pelalawan juga berdampak pada tiga fasilitas pendidikan, satu perkantoran, serta 42 fasilitas umum, termasuk jalan sepanjang tiga kilometer yang terendam air.  

Di Kabupaten Rokan Hulu, banjir menerjang dua kecamatan dan tiga desa, berdampak pada 802 KK serta merendam sembilan fasilitas umum. Sementara itu, di Kabupaten Siak, banjir melanda satu kecamatan, satu desa, dan menyebabkan 14 KK terdampak serta merendam jalan sepanjang 0,5 kilometer.  

"Total keseluruhan kepala keluarga yang terdampak banjir mencapai 3.564, dengan jumlah terbesar di Pelalawan. Saat ini, air di Sungai Kampar yang melintasi daerah ini mulai surut. Kita berharap banjir di desa-desa terdampak juga segera surut," kata Edy.  

Seiring masih adanya wilayah terdampak banjir, Pemerintah Provinsi Riau memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat penanggulangan bencana hidrometeorologi selama 59 hari, terhitung dari 1 Februari hingga 31 Maret 2025. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 131/1/2025 yang ditandatangani Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi.  

Sebelumnya, status siaga darurat telah diberlakukan sejak 5 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025. Namun, karena banjir masih terjadi di beberapa kabupaten/kota, status tersebut diperpanjang.  

"Curah hujan yang tinggi masih menjadi faktor utama banjir di Riau, ditambah dengan masih dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang. Berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, curah hujan diprediksi masih berada dalam kategori menengah hingga Maret 2025," jelas Edy. 

Pemprov Riau terus melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota serta instansi terkait untuk memastikan bantuan logistik dan evakuasi korban berjalan lancar. Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper