Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Komoditas Tumbuhan di Sumbar Capai 966,9 Ribu Ton Sepanjang 2024

BKHIT mencatat lalu lintas ekspor untuk komoditas tumbuhan sepanjang tahun 2024 di Provinsi Sumatra Barat mencapai Rp4,2 triliun
Aktivitas bongkar muat cangkang sawit di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Aktivitas bongkar muat cangkang sawit di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) mencatat lalu lintas ekspor untuk komoditas tumbuhan sepanjang tahun 2024 di Provinsi Sumatra Barat mencapai Rp4,2 triliun dengan volume mencapai 966,9 ribu ton.

Kepala BKHIT Sumbar Ibrahim mengatakan ada sebanyak 10 komoditas tanaman yang terbilang cukup tinggi volume ekspor pada tahun 2024 itu yakni cangkang sawit, kayu karet, karet lempengan, kulit kayu manis, ampas sawit, minyak sawit, minyak sawit mentah, buah manggis, santan kelapa, dan kopi biji.

“Sebenarnya juga ada komoditas lainnya yang diekspor dari Sumbar, ada cengkeh, pinang biji, dan lain-lainnya. Tapi secara volume memang ada 10 komoditas yang terbanyak, dengan tujuan negara yang ke Eropa dan Asia” katanya, Selasa (14/1/2025).

Dia menjelaskan untuk komoditas cangkah sawit volume ekspor mencapai 644 ribu ton dengan nilai mencapai Rp1,1 triliun dan tujuan ekspornya ke Jepang, Malaysia, Korea Selatan, dan Polandia.

Lalu untuk kayu karet Sumbar ini juga turut di ekspor ke Cina dengan volume 403 ribu ton dan nilainya sebesar Rp1 triliun. Serta ada komoditas karet lempengan dengan volume 15.000 ton dan nilai ekspornya mencapai Rp707,3 miliar.

Kemudian ada ekspor kulit kayu manis dengan tujuan ke berbagai negara diantaranya Vietnam, Kanada, Malaysia, Amerika Serikat, Belgia, Prancis, India, Belanda, Norwegia, Cina, hingga ke Ukraina dan Singapura, dengan volume 7,3 ribu ton dan nilainya Rp455,5 miliar.

“Jadi masih ada komoditas lainnya, dimana total nilai ekspor Rp4,2 triliun,” ungkapnya.

Dia menyebutkan bila dibandingkan tahun 2023 lalu, ekspor pada tahun 2024 meningkat cukup besar, baik dari segi volume maupun dari segi nilai ekspornya.

“Tahun 2023 lalu nilai ekspor Rp5,8 triliun dengan volume ekspor 984 ribu ton” jelasnya.

Ibrahim menyampaikan untuk tahun 2025 ini seiring telah adanya rute penerbangan internasional Padang - Singapura dengan maskapai Scoot Airline, menjadi sebuah harapan baru peningkatan ekspor dari Sumbar.

“Dengan adanya penerbangan internasional ini, artinya pintu ekspor menuju ke negara lainnya turut terbuka. Kami berharap hal ini dapat berdampak bagi ekspor Sumbar khususnya,” ujar dia.

Di satu sisi, dengan adanya penerbangan internasional yang baru itu, menunjukkan komitmen dalam mengawasi dan memastikan keamanan serta mutu komoditas asal Sumbar yang akan diekspor ke negara tujuan.

“Jadi kami sangat mengapresiasi dibukanya rute baru ini," kata Ibrahim.

“Dengan adanya penerbangan langsung ini, diharapkan dapat mempermudah akses pasar bagi produk-produk unggulan Sumatera Barat, seperti manggis, kopi, coklat, dan ikan hias,” sambungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper