Bisnis.com, SEKAYU – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mendapatkan sebanyak 16 dukungan peralatan penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2024.
Dukungan peralatan penanganan karhutla tersebut diberikan secara langsung oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lukmansyah.
Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Muba dalam rangka pendampingan dan pemantauan pelaksanaan penanganan siaga darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatra Selatan, bertempat di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (1/10/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Muba Sandi Fahlepi mengucapkan terima kasih kepada Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB beserta jajarannya yang sudah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Muba.
“Terima kasih Pak Deputi, Pemkab Muba mendapatkan sebanyak 16 dukungan peralatan penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2024. Tentunya semua bentuk dukungan dari peralatan ini akan kami maksimalkan untuk melakukan pencegahan dan penanganan karhutla di Kabupaten Muba,” ujarnya dalam keterangan pers.
Sandi mengatakan sebelumnya Pemkab Muba juga sudah menyiapkan berbagai peralatan dan para personel. Posko siaga juga sudah ditempatkan di setiap kecamatan yang sering terjadi karhutla karena wilayahnya sangat rawan akan kebakaran hutan.
Baca Juga
“Ini sebagai salah satu upaya yang terus kita lakukan untuk penanganan karhutla. Kita tahu bahwasanya karhutla menjadi masalah yang harus kita atasi bersama. Untuk itu, kami akan selalu sigap jika terjadi bencana. Gerak cepat membagi tugas dengan melibatkan semua pihak terkait dan stakeholder,” kata Sandi.
Sementara itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah menyampaikan kunjungan kerja ke Kabupaten Muba untuk melakukan pengecekan dan peninjauan untuk operasi karhutla, karena Sumatra Selatan merupakan provinsi yang menjadi prioritas.
“Saya tadi sudah berpesan kepada Pak Pj Bupati Muba, Forkompinda, beserta jajarannya, agar terus melaksanakan operasi karhutla ini. Untuk meminimalisir risiko-risiko yang sudah ada, karena melakukan pencegahan lebih baik dari pada mengatasi kebakaran. Kemudian jangan sampai terlambat, jangan sampai lengah sehingga jika terjadinya kebakaran harus langsung bertindak. Beberapa dukungan peralatan penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan. Kita harapkan dapat memaksimalkan penanganan karhutlanya. Karena apapun yang diminta oleh aparat yang yang bertugas di Muba, apabila memungkinkan tentunya akan kita dukung,” ungkapnya.
Selanjutnya, terkait dengan penegakan hukum mungkin akan segera dipelajari dan ditindaklanjuti. Karena terjadinya kebakaran di Sumsel dan di Muba ini, penyebab utamanya ialah disebabkan oleh manusia.
“Nah untuk itu, kemungkinan akan ada tindak lanjut dengan diberikan tindakan hokum, agar bisa menjadi efek jera bagi yang lainnya. Kita harus sama-sama memberikan kesadaran bagi masyarakat. Sistem pengawasan dan monitoring harus betul-betul ditegakkan,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dandim 0401 Muba Erry Dwianto selaku Komandan Operasi Satgas Siaga Darurat Bencana dalam paparannya menyampaikan, rekap titik hotspot di Kabupaten Muba terkini di 30 September 2024 sebanyak 870 titik. Tingkat kepercayaan tinggi (80%-100%) ada di 9 titik, tingkat kepercayaan medium (30%-79%) ada di 834 titik, dan tingkat kepercayaan rendah (1%-29%) ada di 27 titik.
“Titik hotspot ini berdasarkan uap panas pembuangan gas, sumur bor illegal drilling, cerobong asap, dan panas hamparan terbuka. Berdasarkan garis besar tentunya ini bukan pure karena karhutla. Banyak masyarakat yang masih kurang peduli akan titik hotspot ini. Untuk ke depannya kita akan terus berupaya memberikan banyak edukasi untuk masyarakat,” tuturnya.