Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan periode Agustus 2024 di Provinsi Sumatra Selatan terjadi deflasi sebesar 0,19% secara month to month (mtm).
Kepala BPS Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto mengungkapkan kondisi pada bulan kemerdekaan di wilayah itu lebih tinggi dibandingkan deflasi yang terjadi pada bulan Juli sebesar 0,29%.
“Selama tiga bulan terakhir di Sumsel mencatat deflasi berturut-turut. Jadi sepanjang 2024, deflasi terjadi pada bulan Januari, Juni, Juli dan Agustus,” ungkapnya pada rilis berita resmi statistik di Palembang, Senin (2/9/2024).
Dia menjelaskan, beberapa komoditas yang menyumbang deflasi cukup tinggi di Sumsel yaitu komoditas bawang merah, daging ayam ras, jeruk, telur ayam ras dan cabai rawit.
Sementara jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, dari total 11 kelompok yang ada dua kelompok mengalami deflasi dan sembilan mengalami inflasi.
“Namun, dua kelompok yang memberikan penurunan harga [deflasi] memberikan dorongan relatif lebih tinggi dibanding kenaikan inflasi kelompok lain,” bebernya.
Baca Juga
Adapun rincian perubahan harga pada masing-masing kelompok pengeluaran meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau -1,06%, pakaian dan alas kaki 0,17%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03%.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,16%, kesehatan 0,24%, transportasi 0,32%, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,01%.
Lalu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya -0,02%, pendidikan 0,04%, penyediaan makanan, minuman/restoran 0,01% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,84%.
Wahyu menambahkan, inflasi di Sumsel secara year on year [yoy] sebesar 1,80% atau persisten mengalami penurunan sepanjang 2024. Dimana tertinggi terjadi pada Januari yang sebesar 3,35%.
“Sehingga diharapkan dapat menjaga kestabilan pada titik ini [1,80%],” kata dia.
Lebih lanjut, dari empat kabupaten kota IHK di Sumsel, secara bulanan [mtm] terdapat tiga wilayah yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Palembang dan Lubuk Linggau mengalami deflasi. Sedangkan Kabupaten Muara Enim mengalami inflasi.