Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Riau melaporkan perekonomian Bumi Lancang Kuning mengalami pertumbuhan sebesar 3,70% pada triwulan II-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dimana angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan I/2024 yang sebesar 3,42%.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengungkapkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau atas dasar harga berlaku mencapai Rp274,06 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp141,06 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi Riau ini didorong oleh beberapa sektor. Dari sisi produksi, sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,20%," ujarnya, Senin (5/8/2024).
Dia menyebutkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,45%.
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Riau mengalami peningkatan sebesar 1,54%. Pada periode ini, sektor Transportasi dan Pergudangan menunjukkan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi dengan angka 22,37%. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,76%.
Jika dihitung tanpa sektor minyak dan gas (migas), ekonomi Riau tumbuh 4,61%. Namun, angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,52%.
Secara spasial, Provinsi Riau menyumbang 4,99% terhadap perekonomian nasional pada triwulan II-2024. Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar kedua di luar Pulau Jawa.
"Kontribusi signifikan ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Riau dalam mendukung perekonomian nasional. Kami optimis dengan perkembangan ini, meskipun tetap waspada terhadap tantangan ekonomi ke depan," tambahnya.
Dengan pertumbuhan yang terjadi, Riau diharapkan terus memperkuat sektor-sektor unggulannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di masa mendatang.