Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat nilai ekspor Riau pada Juni 2024 mencapai US$1,68 miliar, atau mengalami kenaikan signifikan sebesar 27,57% dibandingkan ekspor pada Mei 2024.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengatakan kenaikan ini juga tercermin pada ekspor nonmigas yang mencapai US$1,62 miliar, naik sebesar 38,74% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara untuk kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 8,07%.
"Nilai ekspor Riau pada Juni 2024 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas perdagangan yang positif," ujarnya, Senin (15/7/2024).
Secara kumulatif, nilai ekspor Riau dari Januari hingga Juni 2024 sebesar US$8,42 miliar, namun mengalami penurunan sebesar 7,87% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Ekspor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 9,30%, dengan total nilai sebesar US$7,59 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi impor, nilai impor Riau pada Juni 2024 tercatat sebesar US$130,38 juta, turun sebesar 14,88% dibandingkan impor Mei 2024. Impor nonmigas pada Juni 2024 juga turun sebesar 14,47% menjadi US$125,74 juta. Kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 0,71%.
"Penurunan impor yang terjadi menunjukkan adanya pengurangan permintaan barang dari luar negeri, yang bisa jadi karena berbagai faktor ekonomi yang sedang berlangsung," ujarnya.
Baca Juga
Secara kumulatif, nilai impor Riau dari Januari hingga Juni 2024 sebesar US$940,24 juta, mengalami penurunan sebesar 27,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Impor nonmigas juga turun sebesar 29,95% dengan total nilai sebesar US$845,27 juta.
Sementara untuk neraca perdagangan Riau pada Juni 2024 menunjukkan surplus sebesar US$1,55 miliar. Secara kumulatif, selama periode Januari hingga Juni 2024, neraca perdagangan Riau surplus sebesar US$7,48 miliar.
"Surplus neraca perdagangan ini menandakan bahwa kinerja ekspor Riau masih lebih tinggi dibandingkan impor, yang merupakan indikasi positif bagi perekonomian Riau," pungkasnya.
Ekonom Universitas Riau Edyanus Herman Halim menilai meningkatnya kinerja ekspor Riau salah satunya didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dalam beberapa waktu terakhir.
"Bagi eksportir kenaikan nilai dolar atau pelemahan rupiah ini memberikan sentimen positif, karena produk-produk ekspor Indonesia akan lebih murah harganya dalam dolar, atau dari setiap dolar yang diperoleh eksportir akan mendapatkan rupiah yang lebih banyak," ujarnya.