Bisnis.com, PADANG - Akses jalan Padang - Bukittinggi via Malalak dan Padang - Solok via Sitinjau Lauik, Sumatra Barat, mengalami macet parah hampir satu bulan ini sehingga turut terdampak kepada pendistribusian BBM dan LPG dari Terminal ke SPBU.
Dari penjelasan PT Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bahwa perusahaan telah mengambil langkah untuk mengalihkan suplai wilayah jalur Malalak dan Sitinjau Lauik dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Teluk Kabung ke TBBM Sei Siak.
"Upaya ini diambil agar penyaluran BBM dan LPG tetap tersedia bagi masyarakat Agam dan Tanah Datar," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, dalam keterangan resmi, Senin (17/6/2024).
Dia menyampaikan akibat kondisi macet yang parah itu, mengakibatkan truk mobil tangki (MT) BBM dan LPG terjebak macet, sehingga suplai ke lembaga penyalur mengalami keterlambatan.
Kondisi itu telah dialami sejak sepekan ini, dan penyebab akses jalan terjadi macet yang parah, karena akses jalan utama Padang - Bukittinggi rusak akibat diterjang bencana banjir bandang, dan hingga saat ini pengerjaan jalan masih dilakukan.
Sehingga untuk lalu lintas dari Padang - Bukittinggi harus melewati jalur alternatif yakni via Malalak dan Kelok 44. Begitupun untuk jalan dari Padang - Solok, kondisi jelang hari Iduladha lalu, arus lalu lintas di Sitinjau menjadi padat, hal tersebut membuat truk tangki yang mengangkut BBM jadi turut terjebak macet.
Baca Juga
"Kami dari Pertamina bergerak cepat mengaktifkan skema distribusi RAE dengan bantuan suplai sebanyak 14 MT dengan Muatan Total 244 KL dari Terminal BBM (TBBM) Sei Siak terdiri dari Produk Bio Solar 88 KL dan Pertalite 136 KL menuju Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota," jelasnya.
Satria menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian daerah untuk mendukung pengaturan arus lalu lintas, sehingga aktivitas penyaluran BBM dan LPG dapat berjalan lancar.
"Pada momen Iduladha ini kebutuhan BBM dan LPG diperkirakan akan meningkat. Jadi selain memastikan supply, kami juga harus memastikan tidak ada kendala dalam pendistribusian BBM dan LPG nya, mengingat Sumbar masih proses dalam penanganan dampak bencana," ucapnya.
Dia menjelaskan Pertamina turut menjamin distribusi dan stok LPG dalam kondisi aman, dan pihaknya juga telah menyiapkan penguatan stok LPG 3 kg sebanyak 161.560 tabung atau 485 Metrik Ton (MT) di Sumbar.
Menurutnya penguatan stok LPG tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan LPG 3 kg masyarakat pada masa Iduladha yang juga bertepatan dengan akhir pekan (libur panjang).
Sehingga penguatan stok LPG di Sumbar akan dilaksanakan selama masa Hari Raya Idul Adha dan libur panjang yang terdapat pada bulan Juni 2024.
Untuk itu, Satria mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina agar bisa mendapat harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah setempat.
Pertamina juga mengajak masyarakat bijak dalam menggunakan LPG 3 kg dengan tidak menimbun dan menjual kembali LPG 3 kg yang juga merupakan barang bersubsidi.