Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) menetapkan tujuh perencanaan jangka panjang untuk Batam hingga 2045. Perencanaan ini mengembangkan tujuh sektor industri yang memberikan nilai tambah tinggi buat Batam.
Adapun tujuh sektor industri tersebut yakni hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri light dan valuable, industri digital dan kreatif, perdagangan dan keuangan internasional, industri wisata kesehatan dan terintegrasi, serta industri energi baru dan terbarukan.
Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengatakan hal tersebut pemaparan Rencana Kerja Pemeirntah (RKP) dan Rencana Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun Anggaran 2025 saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (7/6/2024) di Jakarta.
"Capaian kinerja ekonomi makro di Batam menunjukkan perbaikan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Purwiyanto dalam siaran pers resmi.
Indikatornya bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi rata-rata Batam mulai tahun 2021 hingga 2023 mencapai angka 6,1%, dengan jumlah realisasi investasi secara akumulasi sebesar Rp116,82 triliun.
"Tingginya pertumbuhan rata-rata tersebut didorong oleh tingginya pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang mencapai 7,04%. Angka tersebut merupakan capaian tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional dan Provinsi Kepri," jelasnya.
Baca Juga
Selanjutnya, Purwiyanto memaparkan lima capaian sasaran strategis BP Batam yakni, peningkatan realisasi investasi di Batam, peningkatan infrastruktur pendukung, peningkatan kualitas pelayanan perizinan, optimalisasi pemanfaatan asset Badan Layanan Umum (BLU), dan pengelolaan organisasi yang akuntabel serta efisien.
Pembangunan infrastruktur juga terus digesa, seperti Pelabuhan Batuampar, revitalisasi Terminal Satu dan pembangunan Terminal Dua Bandara Hang Nadim, pembangunan jalan dan drainase, pengelolaan air bersih serta pengembangan parwisata.
Selain itu, pengembangan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu KEK Batam Aero Technic (BAT) di Kawasan Bandara Hang Nadim dan KEK Nongsa Digital Park (NDP) di Kawasan Nongsa, serta pengembangan Kawasan Pulau Rempang sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City juga menjadi kegiatan priotitas BP Batam.
“Sebagai informasi, usulan KEK Khusus Pariwisata Kesehatan Internasional Batam telah disetujui akhir bulan lalu. Ini akan menjadi KEK ketiga yang akan eksis di Kota Batam dan Provinsi Kepri," ungkapnya.
Karena hal itu, maka BP Batam Batam optimis bisa mengembangkan tujuh sektor industri utama hingga 20 tahun kedepan.(K65)