Bisnis.com, BATUSANGKAR - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra V merancang pembangunan 56 sabo dam pengendali lahar dingin di aliran sungai Gunung Marapi di daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Pembangunan sabo dam ini sebagai antisipasi erupsi yang masih terus terjadi. Gunung Marapi masih berstatus siaga atau level III sejak Desember 2023 lalu. Level siaga adalah status tertinggi kedua dalam pengawasan gunung berapi.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra V M Dian Al Maruf mengatakan dari 56 sabo dam itu sebagian besar berada di Kabupaten Tanah Datar yakni terdapat 40 sabo dam.
"Pembangunan itu akan dilaksanakan dalam masa 3 tahun," katanya, Kamis (6/6/2024).
Dia menjelaskan untuk 2024 pembangunan sabo dam akan mulai dibangun enam sampai delapan buah. Jumlah sabo dam itu disesuaikan hasil investigasi tim di lapangan, sedangkan sisanya akan dilakukan di tahun 2025 dan 2026.
Terkait anggaran, Dian mengatakan saat ini telah memiliki dana untuk pembangunan sabo dam yang nantinya bermanfaat untuk menahan dan mengurangi kecepatan aliran air ataupun lahar yang membawa material, sehingga bisa meminimalisir resiko bencana banjir.
Baca Juga
"Anggaran pembangunan sabo dam telah dianggarkan Rp25 miliar per unitnya," ujarnya.
Menurutnya mengingat akan dibangun sebanyak 6-8 sabo dam itu, maka anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan di tahun 2024 ini bisa menelan biaya Rp150 miliar sampai Rp200 miliar.
Pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah daerah bersama masyarakat untuk terealisasinya pelaksanaan pembangunan sabo dam itu.
"Kami berharap pemerintah bersama masyarakat mendukung, terutama dalam mengenai pembebasan lahan lokasi pembangunan dan nantinya setelah selesai juga turut memanfaatkan dan merawatnya," tegas Dian.
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyambut baik adanya atas rencana pembangunan sabo dam di aliran sungai di wilayahnya.
"Melihat dampak dan potensi bencana beberapa waktu lalu, sabo dam sangat dibutuhkan agar bencana seperti kemarin tidak terjadi lagi," katanya.
Dia menegaskan pemerintah daerah bersama masyarakat akan mendukung agar sabo dam di 25 aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi dan Singgalang.
"Kita telah turun langsung ke lapangan dan menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya sabo dam," ucapnya.
Bahkan pihaknya juga telah membentuk Tim Ekspedisi Batang Sigarungguang guna membersihkan material di aliran sungai tersebut. Tim ekspedisi tersebut untuk melihat potensi bencana dan membersihkan material di aliran sungai.
"Kami berharap nantinya pembangunan sabo dam di Batang Sigarungguang menjadi salah satu titik prioritasnya," jelasnya.