Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah UMKM: Berkah Renyahnya Bisnis Kerupuk Ikan Medan, Omzet Rp6 Juta per Hari

Omzet bisa mencapai Rp6 juta per hari, simak kunci sukses bisnis kerupuk ikan Medan berikut ii
Ahmad Apandy (kanan) pengusaha kerupuk ikan Medan Marelan bersama Suroto, penjual kerupuk keliling yang menjadi mitra pertama Apandy sekaligus saksi berkembangnya usaha pria asal Palembang tersebut. Bisnis/Delfi Rismayeti
Ahmad Apandy (kanan) pengusaha kerupuk ikan Medan Marelan bersama Suroto, penjual kerupuk keliling yang menjadi mitra pertama Apandy sekaligus saksi berkembangnya usaha pria asal Palembang tersebut. Bisnis/Delfi Rismayeti

Bisnis.com, MEDAN - Kerupuk ikan ternyata tak hanya renyah dari kunyahan, tapi juga dalam soal perolehan omzet.

Hal itu diakui Ahmad Apandy, akrab disapa Pandy, pengusaha kerupuk ikan di Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Marelan, Medan. Dia mengaku dalam satu hari mampu meraup omzet Rp6-Rp7 juta dari usaha kecilnya.

Pria berdarah Palembang ini, membangun bisnis kerupuk ikan di Medan sejak 2003, tak lama usai berhenti dari pekerjaannya sebagai sales di Padang, Sumatra Barat.

Bermodal tekad serta sedikit sisa dari gaji yang dia kumpulkan selama bekerja, Pandy mulai membuat kerupuk ikan dari dapur rumah berdinding kayu sewaannya yang amat sederhana.

"Saya tadinya sales kerupuk di Padang. Setelah keluar (resign), saya kembali ke Palembang dulu sebelum akhirnya memutuskan ke Medan dan mulai buka usaha kerupuk ikan dengan sisa uang yang saya bawa dari Palembang," kata Pandy saat ditemui Tim Jelajah Bisnis Indonesia dalam kegiatan Ekspedisi UMKM Champion Sumut 2024 di rumahnya, Rabu (7/6/2024).

Dikatakan Pandy, dia memulai usah dari nol, sejak dari mencari bahan baku, menggoreng, hingga menjajakan kerupuk ke sejumlah daerah di Medan telah dia lakoni hampir seorang diri.

Namun, dia merasa kewalahan mengerjakan produksi dan mengedarkan kerupuknya sendiri, sampai kemudian bertemu dengan Suroto, pria yang kesehariannya mensuplai kerupuk keliling di daerah Marelan.

"Saya bertemu Pak Toro (Suroto) di pinggir jalan. Saya datangi dan langsung tawarkan untuk menjual kerupuk saya. Beliau mau. Pak Roto inilah salah satu saksi perkembangan usaha kerupuk saya dari 2003 itu," jelas Pandy.

Tidak terlalu sulit bagi Pandy untuk menjual kerupuk ikannya. Cita rasa ikan yang kental serta tekstur yang renyah, membuat kerupuk ikan Pandy laris manis. Bahkan pedagang kerupuk keliling pun rela antri untuk mendapatkan kerupuk yang dia namai 'Oi' itu.

Pandy menyebut kerupuknya dia olah dari campuran 5-6 jenis ikan laut. Ikan tamban dan ikan biji nangka adalah dua yang utama. Kedua ikan laut ini memang kerap dijadikan bahan baku dalam pembuatan kerupuk lantaran cita rasa yang tak kalah kuat dan harga yang relatif terjangkau. Dalam seminggu, lanjutnya, dia bisa menghabiskan sekitar 600 kilogram (kg) ikan.

Jelajah UMKM: Berkah Renyahnya Bisnis Kerupuk Ikan Medan, Omzet Rp6 Juta per Hari

Ahmad Apandy, pengusaha kerupuk ikan asal Palembang yang usahanya menggeliat di Rengas Pulau, Marelan, Medan.

"Kerupuk ikan kami, kalau kata orang-orang yang beli, ikannya terasa. Itu karena memang komposisi ikannya dalam adonan lebih banyak. Makanya, warna kerupuk kami tidak bisa putih bersih (cenderung gelap). Orang sini menyebutnya kerupuk gadel (kotor)," ujar Pandy.

Gerilya para pedagang kerupuk keliling itulah, ditambah dengan testimoni dari mulut ke mulut, yang diakui Pandy berperan besar mengembangkan usaha rumahannya.

Semua tak terlepas dari upayanya mendapatkan cita rasa kerupuk ikan yang pas, serta mempertahankan kualitas rasa yang sudah pas itu. Ia bahkan rela rugi sekitar Rp90 juta di tahun pertama pandemi COVID-19, lantaran bersikeras menggunakan bahan yang sama di tengah lonjakan harga sembako.

Pandy menilai bahwa mempertahankan kualitas rasa adalah salah satu kunci utama keberlangsungan usaha kuliner di samping pemasaran.

Sampai saat ini pun ia mengakui masih turun ke dapur produksi dan menggoreng sendiri kerupuk ikannya meski telah dibantu oleh sekitar 20 pekerja. Sementara untuk pemasarannya, ia serahkan kepada para pengecer yang datang silih berganti setiap hari.

Jelajah UMKM: Berkah Renyahnya Bisnis Kerupuk Ikan Medan, Omzet Rp6 Juta per Hari

Wulandari (paling kiri), istri Apandy, dibantu Anisyah Dwi Kutaty Ginting (tengah), Manajer Supporting PNM Cabang Medan beserta tim mengemas kerupuk ikan pesanan pembeli.

Kini, ada sekitar 10 (sepuluh) pedagang kerupuk keliling yang menggantungkan hidupnya pada usaha kerupuk ikan Pandy. Suroto salah satunya. Dikatakan Pandy, pria paruh baya itu mengambil sekitar 1.500 bungkus kerupuk kemasan harga Rp1.500 darinya. Kerupuk itu disebarkan Suroto edarkan ke warung-warung di sekitar Marelan.

Dengan harga jual ke warung berkisar Rp1.800 per bungkus, Suroto bisa mengantongi rata-rata Rp300 ribu per hari dari mensuplai kerupuk Pandy ke warung-warung.

"Pak Toro ini ikut menjualkan kerupuk ikan saya dari awal saya mulai, dari anak-anaknya masih kecil-kecil sampai sekarang sudah 3 dari 5 anak Beliau yang sarjana. Beliau juga sudah umroh, hasil dari berjualan kerupuk ini," ujar Pandy bangga.

Melihat prospek pasar kerupuk ikan di Medan, Pandy mengatakan saat ini dia secara bertahap memperbesar dapur produksinya agar volume kerupuk yang dihasilkan bertambah.

Saat ini, tidak kurang dari 500 bungkus kerupuk kemasan berisi 28-30 keping ia produksi per hari, ditambah pesanan kerupuk kemasan lain yang masih ia kerjakan. Pandy membedakan kemasan kerupuk menjadi 4 (empat) jenis yang dapat ditebus pengecer mulai dari Rp1.500-Rp10.000 per bungkus.

Guna mendukung rencananya, Pandy mendapat bantuan pembiayaan dari PT PNM atau Permodalan Nasional Madani Medan sejak 2016.

"Kami dibina dan diberi akses pembiayaan oleh PNM. Awalnya plafon pinjaman Rp2 juta. Sekarang sudah 6 siklus dan Alhamdulillah lancar [pembayarannya] sehingga plafonnya dinaikkan jadi Rp10 juta," ujarnya. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper