Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Sumbar Keluhkan Listrik Padam 24 Jam, PLN Siapkan Kompensasi Potongan 10%

PLN akan memberikan kompensasi bagi pelanggan di wilayah Sumatra yang terdampak pemadaman listrik hingga 24 jam.
Warga di Padang, Sumatra Barat harus menggunakan sumber cahaya eksternal untuk menghadi pemadaman listrik oleh PLN yang meluas./Bisnis - Noli H.
Warga di Padang, Sumatra Barat harus menggunakan sumber cahaya eksternal untuk menghadi pemadaman listrik oleh PLN yang meluas./Bisnis - Noli H.

Bisnis.com, PADANG - Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatra Barat sejak Selasa (4/6/2024) kemarin hingga Rabu (5/6/2024) siang ini menimbulkan kegelisahan bagi pelanggan PLN.

Salah seorang warga Padang, Zulkifli menyampaikan bahwa pemadaman listrik pada awal Juni 2024 ini merupakan pemadaman dengan durasi yang lama. Meski tidak merata serentak padam dalam satu kabupaten dan kota, kondisi yang terjadi tersebut merupakan layanan terburuk PLN.

"Saya heran juga, kok lama sekali listriknya padam. Lalu saya sempat buka ponsel, eh lihat di media sosial pada heboh listrik padam pula. Ternyata kondisi ini tidak di Padang saja, tapi juga terjadi di daerah lainnya," kata Zul, Rabu (5/6/2024).

Dia menceritakan, kondisi pemadaman listrik tersebut juga sempat ditanya langsung ke teman dan sanak saudara yang ada di daerah lainnya di Sumbar. Mulai dari Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Bukittinggi, dan Payakumbuh, juga terjadi pemadaman listrik yang serupa.

Zul berpendapat kondisi pemadaman listrik yang dirasakan hingga hari kedua ini, merupakan pemadaman listrik terparah sepanjang waktu dirinya menjadi pelanggan PLN. 

Menurutnya, selain durasi waktu pemadaman yang cukup lama, hal yang sangat disesalkan adalah tidak adanya informasi resmi dari PLN kepada pelanggan terkait kondisi tersebut.

"Saya tidak ada membaca informasi atau pemberitahuan pemadaman listrik dari PLN. Kini tiba-tiba sudah padam saja, lama pula padam listriknya," sebut dia.

Warga Padang lainya, Mifta, mengaku sangat terganggu adanya kondisi pemadaman listrik tersebut. Bahkan, dampak yang dirasakan, yakni pada usaha jasa laundry.

"Pesanan laundry menumpuk, biasanya dua hari selesai. Sekarang kondisinya di hari kedua ini cucian pakaian saja belum optimal. Kan pemadaman bergilir, nanti pas listrik menyala, baru jalan mesin cucinya. Kalau padam lagi, saya tidak bisa buat apa-apa lagi. Bisa rugi saya jika lama-lama seperti ini, pelanggan saya juga bakal kecewa," kataya.

"Kalau ada dikasih tahu sejak awal oleh PLN terkait kondisi ini, kan saya bisa tolak dulu pesanan laundry-nya," sambung Mifta.

Terkait situasi pemadaman listrik yang dialami pelanggan di wilayah Sumbar khususnya, General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, sesuai aturan yang ada bahwa apabila pemadaman listrik berlangsung lebih dari 8 jam, maka PLN akan memberikan kompensasi bagi pelanggan.

"Kompensasi yang PLN berikan itu berupa intensif pengurangan biaya beban sebesar 10% untuk pembayaran selanjutnya. Karena kami sudah mempunyai data-data pelanggan yang terdampak dari kondisi pemadaman ini," tegasnya.

Untuk diketahui, saat ini PT PLN (Persero) terus bergerak memulihkan gangguan kelistrikan yang terjadi pada jaringan transmisi di Sumatra bagian selatan secara bertahap.

Pemadaman yang terjadi itu diakibatkan adanya gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat yang terjadi pada Selasa (4/6) kemarin. 

Sistem transmisi tersebut merupakan jaringan interkoneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatra, sehingga Sumbar juga turut dirasakan dampaknya.

Sampai dengan pukul 09:00 WIB, kondisi kelistrikan hampir 60% atau lebih dari 900.000 pelanggan di wilayah Sumbar telah kembali menyala. Kondisi ini akan terjadi secara bertahap, penormalan dilanjutkan ke jaringan distribusi pelanggan lain yang masih terdampak padam.

Menurutnya, padamnya jaringan transmisi dengan beban tinggi menyebabkan pembangkit listrik ikut padam secara otomatis dan memerlukan waktu dalam penyalaan kembali, terutama PLTU.

Dalam proses pemulihan tersebut diperlukan manajemen pengaturan beban untuk menjaga kestabilan listrik pada wilayah terdampak. PLN juga turut menyampaikan permohonan maaf atas kondisi tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper