Bisnis.com, PEKANBARU -- Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru mengalami kerugian akibat padamnya aliran listrik di wilayah Sumatra sejak Selasa (4/6/2024).
Pemadaman listrik yang tidak menentu ini mengakibatkan stok makanan beku di toko-toko frozen food mengalami kerusakan. Hal ini dirasakan oleh Rani, pemilik toko frozen food di Jalan Harapan Raya, Pekanbaru.
"Kerugian kami besar sekali. Stok makanan beku kami banyak yang rusak karena mati lampu terus," ujarnya, Rabu (5/6/2024)
Rini menjelaskan bahwa pemadaman listrik terjadi beberapa kali dalam sehari, dengan durasi yang bervariasi. Hal ini menyebabkan suhu di dalam freezer menjadi tidak stabil, sehingga makanan beku menjadi tidak layak konsumsi.
"Kami kan jualan makanan beku, kalau mati lampu terus, ya makanannya jadi rusak. Terpaksa kami buang, karena kalau dijual nanti gabakal dibeli konsumen dan jika dimakan bisa membahayakan orang-orang," ungkapnya.
Rini menambahkan bahwa pemadaman listrik ini juga mengganggu aktivitas operasional tokonya.
Baca Juga
"Kalau mati lampu, kita kan gak bisa melayani pelanggan. Penjualan jadi turun drastis," keluhnya.
Dia berharap pihak terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan pemadaman listrik ini agar tidak lagi merugikan para pengusaha.
"Semoga PLN dan pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah ini. Kami gak mau terus-terusan mengalami kerugian," harapnya.
Pemadaman bergilir di Pekanbaru ini tidak hanya merugikan usaha frozen food, tetapi juga sektor usaha lainnya seperti toko elektronik, tempat makan, usaha fotokopi dan lainnya.
Iqbal pekerja toko fotokopi di Jalan Binakrida, Komplek Unri Panam menyebutkan pemadaman listrik bergilir yang terjadi hingga kini mengakibatkan kerugian bagi usahanya
“Kalau kerugian pasti ada, lumayan kerugiannya. Banyak orang yang gak bisa malakukan fotokopi, soalnya kan buat fotokopi dan print memakain listrik kan, apalagi jaringan juga hilang kemarin,” ujarnya.
Dirinya menyebutkan pemadaman lampu disana terjadi dari setengah enam sore sampai dengan jam setengah delapan malam. Lalu dilanjutkan dengan pemadaman pada pagi tadi sejak jam delapan pagi sampai jam setengah satu, kurang lebih empat jam.
“Kalau sering-sering mati lampu begini, untuk mesin fotocopy juga bisa rusak, mesinnya bakal bermasalah nanti,” ungkapnya.
Sejalan dengan itu Eko pemilik toko fotokopi yang berada di jalan Rawamangun juga mengeluhkan hal yang sama, yakni pemadaman bergilir ini juga sangat berdampak buruk pada tokonya.
“Dari Rabu kemaren listrik mati sejak jam 4 sore baru hidup jam 2 subuh, bagaimana kami bisa membuka toko. Sementara banyak para pelanggan yang ingin fotocopy dan print,” ungkapnya.
Dirinya juga menyebutkan mengalami banyak kerugian lantaran tokonya yang tidak bisa beroperasi dan mesin-mesin fotokopi yang dimilikinya juga kena imbasnya.
Eko juga menyampaikan harapannya agar PLN dan pihak yang terkait bisa menyelesaikan perbaikan segera agar masyarakat lainnya dan pengusaha seperti dirinya tidak mengalami dampaknya yang cukup serius.
(Niki Aulia Sandi)