Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Korban Masih Dicari, Masa Tanggap Darurat Bencana Alam di Tanah Datar Diperpanjang Selama 14 Hari

Selama adanya pertimbangan belum ditemukan 10 korban lagi, ada beberapa hal utama lainnya yang menyebabkan diperpanjangnya masa tanggap darurat
Banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat/Istimewa
Banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat/Istimewa

Bisnis.com, BATUSANGKAR - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, menyatakan berdasarkan hasil rapat evaluasi bersama Forkompinda dan BMKG berencana  memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam selama 14 hari.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan masa tanggap darurat bencana alam saat ini akan berakhir 25 Mei 2024 besok. Namun melihat masih ada 10 korban lagi yang masih belum ditemukan, Pemkab bersama Forkopimda berpandangan perlu untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana tersebut.

"Jadi direncanakan perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 hari yakni 8 Juni 2024. Kami berharap 10 korban yang kini masih dicari itu, dengan adanya perpanjangan masa tanggap darurat, pencarian bisa mendapatkan kabar yang baik," katanya, Jumat (24/5/2024)

Bupati menjelaskan selama adanya pertimbangan belum ditemukan 10 korban lagi, ada beberapa hal utama lainnya yang menyebabkan diperpanjangnya masa tanggap darurat, yakni masih banyak rumah masyarakat yang butuh penanganan tim untuk dibersihkan. 

"Saat ini masih ada rumah masyarakat yang butuh dibersihkan dan juga ada 10 korban yang dinyatakan hilang, tentu hal ini masih perlu dilanjutkan untuk pencarian dan pembersihannya," ujar dia.

Sementara itu untuk langkah antisipasi, Bupati Eka mengatakan ada beberapa langkah yang dilakukan bersama dengan pemerintah pusat dan provinsi. 

Mulai dari pemerintah daerah bersama BNPB akan memasang early warning system (EWS) di beberapa titik, agar masyarakat segera tahu ketika terjadi bencana. Tim juga akan membangun sabo dam serta memecahkan batu besar penghalang yang ada di hulu.

Eka menyampaikan EWS tersebut nantinya berperan untuk peringatan dini untuk menghindari korban jiwa akibat bencana alam, dan hal ini akan terus disosialisasikan kepada masyarakat.

"Lokasi pemasangan alat EWS di Nagari Pasie Laweh dan Nagari Rao-rao untuk mendeteksi bencana yang akan terjadi, untuk itu mohon dukungan dan komitmen dari masyarakat untuk menjaga alat tersebut," ujarnya.

Eka berharap alat tersebut segera bisa dimanfaatkan, karena alat tersebut, sangat menguntungkan bagi masyarakat ketika terjadi berbagai bencana alam.

Dia juga menghimbau kepada masyarakat apabila curah hujan yang tinggi diharapkan untuk menjauh dari aliran sungai dan mencari tempat aman.

"Dalam kondisi seperti ini kita harus peka, terhadap tanda-tanda alam yang terjadi, jika melihat ada kemungkinan bencana alam, segera jauhi aliran sungai dan cari tempat aman," imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper